Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

31 January 2011

Daftar Penerbit Fiksi Fantasi di Indonesia 4

Update per: 31 Januari 2011

Diva Press
Kantor Pusat Redaksi, Produksi, dan Distribusi
Sampangan Gg. Perkutut No.325-B
Jl. Wonosari, Baturetno, Banguntapan Yogyakarta, 55197
Telp: (0274) 4353776, 7418727
Fax: (0274) 4353776
E-mail: redaksi_divapress(at)yahoo.com
Join Facebook: Komunitas Diva-Press
Follow Twitter: @divapress01
Website: www.divapress-online.com
Novel fantasi yang sudah terbit: Valharald, Mantra


Adhika Pustaka
Jl.Rasmala VII No.32 B RT 008/RW 013 Menteng Dalem
Jakarta Selatan 12870
Telp: 021-955-00705
HP: 085-710-710-710
E-mail: info(at)adhika-pustaka(dot)com
Website: www.adhika-pustaka.com
Twitter: @adhikapustaka
Facebook: http://www.facebook.com/pages/Jakarta/Adhika-Pustaka/100843136090
Novel fantasi yang sudah terbit:
Xar & Vichattan, Akkadia, Fantasy Fiesta 2010


Kayla Pustaka
Jl. Ampera Raya Gg. Kancil No. 15
RT:003 RW:009, Ragunan
Jakarta Selatan 12550
Tel/Fax: (021)78847301
Catatan: Spesialisasi pada karya sastra.
Buku yang sudah terbit antara lain:
Puisi Cinta Sang Bunda, Mengawini Ibu (Khrisna Pabichara)


Mizan Publika
Gedung MP Book Point
Jl. Puri Mutiara Raya No. 72
Jakarta 12410
Telp. (62-21) 75910212
Fax. (62-21) 75915759
Email: info(at)mizan(dot)com
Website: www.mizan.com
Catatan: Banyak fokus di novel-novel fiksi fantasi impor yang terkenal.
Novel Fantasi karya anak bangsa yang sudah terbit diantaranya:
The Book of Destiny: http://www.mizan.com/v2/index.php?fuseaction=buku_full&id=8277


Pustaka Solomon
Jl. Malioboro 167 Yogyakarta 55271
Telp/Fax: 0274-562280
Website: www.solomongroup.com
E-Mail:cuncun_ygg(at)yahoo(dot)com
Novel fantasi yang sudah terbit: Dolios Echtra karya Weal Aheon


Penerbit KataKita
Pesona Khayangan Estate CM-4 Depok 16411
Telp: 021-77832078
Novel fantasi yang sudah terbit: Zodiaz Sang Penyembuh karya Easter

Daftar seri 4 ini adalah pelengkap / update dari:
Daftar Penerbit Fiksi-Fantasi di Indonesia Seri 3

faq: tentang hak cipta - opini bj vadis

pertanyaan:

jadi inget bahasan di kners.com tentang copyright.
ternyata Ragnarok (tidak jelas penciptanya) dan Orc (buatan JRR Tolkien) juga bisa dipakai orang lain dengan bebas setelah masa Copyrightnya berakhir.

jadi kesimpulan saya, orang umum (otaku) belum tentu paham tentang plagiarisme dan hukum hak cipta, lantas seenaknya mengatai karya orang sebagai plagiat, dan karya itu dibenci.
tapi kalau secara hukum, (menurut pengetahuan saya) hal itu barangkali tidak melanggar hukum sama sekali.

sebenarnya hukum copyright dan plagiarisme itu gimana sih?
saya jadi bingung sendiri begini ... ==a


jawaban dari bj vadis:

menurut saya udah banyak sekali istilah yang sudah "diumumkan" dsb seperti orc, elf, goblin dsb tapi saya masih ngeri untuk memakai istilah "hobbit" dan akhirnya ambil istilah lain "halfling". "esper" juga ngeri, akhirnya bikin istilah baru "dio" untuk pengganti "roh pelindung".

jadi menurut saya "copyright" itu bisa sangat menyebalkan, bisa menghambat kreativitas tapi juga secara bersamaan memacu orang untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar unik. jadi bisa juga jadi rambu (yang tetap menyebalkan) untuk semua orang: kalau mau membuat karya, buatlah yang unik (dengan resiko sulit "dikenali" tapi dgn teknik yang benar, itu bisa diatasi). maksud awalnya sih baik, ingin memberi penghargaan sepantasnya bagi pencipta asli dan membasmi plagiat, tapi pada prakteknya bisa jadi rancu. (ingat kasus nama "sony" di blog?)

hukum copyright yang paling parah adalah pembuatan versi lain dari karya tertentu tanpa manfaat finansial (ringtone, skin game dsb). bisa jadi sangat rancu kalau "parodi" dianggap melanggar hak cipta.
ternyata Ragnarok (tidak jelas penciptanya) dan Orc (buatan JRR Tolkien) juga bisa dipakai orang lain dengan bebas setelah masa Copyrightnya berakhir? itu benar-benar menyebalkan, mengingat istilah ragnarok itu asalnya dari mitologi dan orc itu seharusnya sudah langsung bisa jadi umum. jadi ngeri juga kalau pakai "hobbit".

juga saya baru lihat bahasan tentang beda "terinspirasi" dan "plagiatisme" yang batasnya setipis kertas. jadi definisi saya ttg plagiatisme itu adalah orang yang telak2 meniru nama, tampang dan minimal kira2 25%-100% cerita, tokoh dan detail dari karya orang lain dan diakui sebagai karyanya sendiri. yang lebih berbahaya adalah plagiatisme yg memodifikasi karya yang hanya diubah sedikit di sana-sini yang kira2 detil2nya 50%-100% mengingatkan orang pada detil2 karya orang lain.

ada versi lain yaitu "parodi" atau "fan work" yang pakai bbrp detail dari karya orang lain tapi bikin cerita versi lain. ini masih bisa dihalalkan asal si pembuat mengaku kalau itu adalah parodi atau menyebutkan karya aslinya, lebih bagus lagi kalau itu bisa membantu mempromosikan, meningkatkan nilai karya aslinya. "weird al" yankovic adalah parodian yang terkenal.

dalam pembuatan cerita-cerita, khususnya fantasi mungkin saja ada adegan-adegan/dialog2/jenis tokoh2/detail2 yang sering/pernah ada di film-film/novel-novel/game2 terkenal, tapi itu bukan dan jangan pernah dianggap plagiat. istilah populernya adalah "klise" (cliche), dan ini sulit sekali dihindari kalau suatu karya dibuat berdasarkan sesuatu yang masih bisa dikenali di dunia ini. saya sendiri sudah membuang jauh-jauh mindset klise-isme tapi kebanyakan kritikus lain masih menganut klise-isme jadi mengurangi nilai suatu karya padahal tak perlu begitu. klise itu normal asal jangan plagiat.

review yang paling obyektif adalah review yang tidak membanding-bandingkan suatu karya dgn karya lain apalagi yang sangat populer seperti harry potter, eragon, lotr, warcraft, dsb. walaupun begitu setiap review pasti ada unsur subyektifnya tergantung selera dan wawasan masing-masing.

yang saya alami adalah: beberapa adegan yang mirip dengan karya2 lain, yang harus saya akui "terinspirasi", jugapenggunaan nama2 yang terlalu "umum" yang baru saya tahu setelah karya terbit, sehingga harus diganti tapi so what - saya tak mau melakukan itu, dan kalau dipaksa saya akan lawan biarpun secara hukum saya pasti kalah. SECARA DE FACTO ITU KARYA SAYA. SAYA TIDAK PLAGIAT. SEGALA KESAMAAN NAMA ITU HANYA KEBETULAN BELAKA. TITIK.

jadi kesimpulannya, buat yang ingin membuat karya jangan terlalu memusingkan diri dgn masalah copyright. yang penting tuntaskan dulu karya itu dan itu berasal dari daya cipta kreasi imajinasi sendiri. yang penting ITIKADnya.

pikiran plagiat adalah pikiran ingin numpang beken, jiplak copy paste karya orang lain karena terlalu malas mendayagunakan imajinasi sendiri untuk menciptakan KARYA YANG FULL atau dengan ITIKAD BURUK menjatuhkan karya orang lain dan mencari nama bagi diri sendiri. inspirasi itu oke, klise jangan jadi masalah. parodi iseng-iseng berhadiah inspirasi. plagiatlah musuh kita yang sebenarnya.

nah, itulah OPINI dan pendapat saya yang diutarakan dengan bertanggungjawab. mungkin orang lain berpendapat beda atau bahkan kontras, tapi sebagai parodi prinsip warkopisme: beropinilah sebelum opini itu dilarang. teruslah berkarya, dan kembangkan imajinasimu! - bj vadis

13 January 2011

Sang Musafir di Fantasy Fiesta 2010 - Bagian 3: Rangkuman



Fantasy Fiesta 2010: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2010Fantasy Fiesta 2010: Antologi Cerita Fantasi Terbaik 2010 by Bonmedo Tambunan

My rating: 5 of 5 stars


Fantasy Fiesta 2010

Rangkuman Resensi

oleh Andry Chang



Setelah menyimak pembahasan pada resensi/parodi Sang Musafir di bagian-bagian sebelumnya dan beberapa resensi lain, Sang Musafir merasa tergelitik untuk merangkum semua itu dan menjabarkannya dalam bentuk klasifikasi jenis cerita fantasi beserta tafsiran dan hikmah dari setiap cerpen dalam Antologi Fantasi Fiesta 2010 ini. Berikut rinciannya:





1. Bocah Serigala Dan Isyarat-Isyarat Api – Jaladara



Sebuah dongeng yang merupakan twist dari dongeng “Bocah Yang Berteriak Serigala” dengan setting mirip Indian Amerika, dengan pesan moral yaitu: Kebaikan seseorang akan dibalas dengan kebaikan pula dan sesuatu yang aneh itu belum tentu suatu kebohongan.





2. Hujan – Ivon Natasa



Sebuah mythofantasy dengan setting masa Perang Dunia Kedua yang melibatkan kehadiran makhluk-makhluk gaib dalam sebuah toko misterius. Intinya adalah pilihan seseorang untuk percaya atau tidak pada “keanehan” serta segala akibatnya.





3. Candu Aksara – Dewi Putri Kirana



Kisah fantasi kontemporer tentang seseorang yang punya kebiasaan ajaib, yaitu menemukan kelezatan dalam setiap buku yang dimakannya, mengingatkan pada ungkapan “Supaya tak lupa pelajaran, godog saja bukunya lalu dimakan.”

Candu Aksara memberi hikmah perilaku aneh belum tentu negatif. Bila ditanggapi dengan bijaksana, perilaku itu bisa memberikan hasil yang positif pula.





4. Boxinite – R. Mailindra



Rangkaian pertandingan tinju masa depan dengan bumbu-bumbu sci-fi dan alien, memaparkan dengan lugas drama di baliknya saat uang, ego dan harga diri memukul K.O. nurani – dan harga yang harus dibayar untuk itu.





5. Aku Hidup Seribu Tahun – L. M. R. Pradana



Kisah heroic fantasy tentang seorang pria yang diberkahi umur panjang dan kekuatan digdaya namun tak berdaya saat menyaksikan tragedi dalam hidupnya berulang. Seakan ia ingin mengingatkan para pembaca. “Lebih baik lima puluh tahun hidup terberkati daripada seribu tahun hidup terkutuk” dan “Sekuat apapun seseorang, itu tak berarti melawan kekuatan takdir”.





6. Api – Klaudiani



Kisah contemporary-ghost fantasy berupa pengungkapan misteri “si penyulut api” dengan latar belakang legenda rakyat Bali, Rangda. Bentrokan antara beragam kekuatan supranatural yang menegangkan.





7. Apollyon – Fachrul R. U. N.



Gabungan antara ghost fantasy dan contemporary-action fantasy ini mengisahkan perjuangan seorang manusia biasa melawan kekuatan supranatural yang mampu membius benak banyak orang. Thriller ini seakan mengingatkan bahwa manusia adalah makhluk alami yang cenderung lemah saat menghadapi kekuatan supranatural. Dengan atau tanpa kesaktianpun, hendaknya manusia mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa.





8. Kota Para Penjarah – Luz Balthasaar



Kisah epic-action fantasy yang intinya adalah “survival for the fittest” yang berpadu dengan pembalasan dendam. Hikmah yang dapat diambil adalah tindakan kejahatan dapat berbuah dendam dan konflik tiada akhir, suatu kebalikan dari cerita “Bocah Serigala dan Isyarat-Isyarat Api”.





9. Sang Pelukis – Fredrik Nael



Heroic fantasy yang mengisahkan seseorang dengan kekuatan untuk mengubah harapan menjadi kebenaran mutlak, yang dianggap berbahaya oleh “Ordo” hingga harus dilenyapkan. Pesan yang ditafsirkan dari kisah ini adalah: Hati-hati dengan harapanmu, bijaksanalah sebelum bertindak. Kadang kita harus memilih solusi terbaik bilamana semua pilihan yang ada hanyalah yang buruk.





10. Anak Lelaki Dan Si Pengubah Wujud – Magdalena M. Amanda



Sebuah dongeng action fantasy dengan setting dunia seperti Indian-Amerika yang mencerahkan, mengingatkan kita bahwa pembalasan dendam takkan menyelesaikan masalah, malah menumpukkan masalah baru. Kadangkala pemberiaan maaf yang tulus bisa menjadi kunci ke arah solusi yang lebih baik.





11. Kerinduan Buku - Elbintang



Kisah sci-fi fantasi ini bercerita tentang hubungan penulis sebagai “dewa” dan tokoh-tokoh dalam cerita rekaannya. Seorang penulis – begitu pula dengan segala profesi lainnya – hendaknya bertanggungjawab atas segala karyanya. Bagaimana kalau “karya” itu punya hati dan perasaan?





12. Dewa Laut Istana Camar – 145



Malis dan Coo beraksi dalam action fantasy kontemporer yang menekankan pentingnya kerjasama dan nilai-nilai persahabatan dalam hidup, pekerjaan, bahkan dalam situasi yang paling “fantastis” sekalipun.





13. Moka Si Mobil Jelaga – Yuniar K.



Cerita dongeng fantasi modern yang paling menyentuh dunia kanak-kanak dalam antologi ini sarat dengan hikmah: Jangan menilai sesuatu dari penampilan saja. Sesuatu yang nampak usang bisa jadi berguna dengan kreativitas, usaha sepenuh hati dan niat tulus untuk membantu sesama.





14. Drama Terhebat Yang Pernah Ada – Tyas Palar



Ini adalah sebuah parodi mythofantasy tentang para dewa mitologi yang mementaskan drama tentang “sejarah” mereka sendiri dengan topeng-topeng berupa nama-nama yang berbeda. Tingkah-polah jenaka mereka menyampaikan pesan yang tegas: Sepandai-pandainya seseorang menutupi masa lalunya, lebih baik bila ia jujur pada hati nurani sendiri. Pengakuan yang tulus jauh lebih terhormat daripada kepura-puraan.





15. Rhytma – Bonmedo Tambunan



Kisah dongeng fantasi yang unik di negeri para pedansa ballroom tentang wanita yang tak suka dipimpin pria. Hikmahnya adalah, terkadang, demi kebaikan, kita tak harus melawan kodrat. Emansipasi dan persamaan hak itu baik, namun sebaiknya berbatas kodrat alami manusia dan jangan melanggar hak orang lain.





16. Labirin - Aphrodite



Permainan antar-dimensi, antar sub-genre high fantasy dan fantasi kontemporer ini sekali lagi mengingatkan bahwa kekuatan yang tak disertai kebijaksanaan akan berbuah bencana.





17. Nama Terlarang Di Angkasa – Calvin M. Sidjaja



Kisah fantasi kontemporer ini mengeksplorasi alam bawah sadar manusia dan kekuatan supranatural yang mengganggunya. Solusi untuk mengatasi kekuatan supranatural ini tak dijabarkan secara tersurat, namun meninggalkan hikmah: Rasa ingin tahu yang berlebihan kadang berbahaya, dan sebaiknya kita mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa supaya lebih teguh dalam menghadapi pencobaan apalagi yang melebihi kekuatan kita. “Curiosity kills the cat”.





18. Speak Of The Devil: Perangkap – F. A. Purawan



Cerpen mythofantasy yang menggambarkan konflik antara kekuatan supranatural dan science-fiction yang saling menebar perangkap ini menyampaikan pesan bahwa siapapun yang menghalalkan segala cara dan mencelakakan orang lain demi mencapai tujuannya sendiri akan mendapatkan balasan yang setimpal. “Orang yang hidup dari perangkap akan mati oleh perangkap.”





19. Hari Terakhir – Erwin Adriansyah



Sajian pertarungan epic high-fantasy yang menunjukkan bahwa sesakti apapun seseorang, mustahil menentang kuasa yang mahatinggi. Makhluk tak layak menghakimi penciptanya.

Kalaupun suatu dunia dikelola oleh “dewa” yang tak bertanggungjawab, satu-satunya cara menandingi dewa itu hanyalah dengan kekuatan dewata yang setara atau lebih besar.

Dan, dalam situasi tanpa harapan di kisah ini seperti pula di kisah “Sang Pelukis”, kita hanya bisa mengusahakan yang terbaik, seburuk apapun hasilnya nanti.





20. Matahari Sylvania – R. D. Villam



Kalau di Rhytma ada wanita yang tak suka pria berkuasa, di Sylvania ada pria yang tak suka wanita berkuasa. Kisah action high-fantasy ini seakan mengingatkan kita bahwa tiada kasih yang lebih mulia daripada kasih Tuhan pada ciptaanNya dan kasih orangtua pada anak-anaknya. Orangtua (begitu pula dengan pasangan cinta sejati) adalah penolong terbesar, pahlawan paling berani, teman-teman terbaik dan tulus. Itulah arti cinta sejati yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, pada pasangan dan pada anak-anak kita.



Demikianlah seulas tafsir Sang Musafir. Mohon maaf bila ada kesalahan kata, terlalu banyak spoiler atau hal yang tak sesuai dalam rangkuman ini atau pada dua seri resensi/parodi sebelumnya. This is The Pilgrim, signing out.



View all my reviews

11 January 2011

Icylandar - The Elf's Kingdom


Icylandar – The Elf’s Kingdom
Penulis: Dionvy
Penerbit: Pustaka Redemptor, September 2010
Total isi: 684 halaman, Paperback

--------------------------------


Liburan di Negeri Elf, Icylandar

Resensi oleh: Andry Chang

Setelah beberapa kali mengunjungi dunia-dunia antah-berantah, menulis catatan perjalanannya dan membagikan beberapa di antara catatan-catatan itu pada dunia nyata, Sang Musafir sekali lagi melangkahkan angannya.

Kali ini beliau mengunjungi Kerajaan Elf, Icylandar. Tentang elf, kaum “pendatang dari dunia nyata” mungkin akan bertanya-tanya saat melihat judulnya – Makhluk macam apakah elf itu? Dan mengapa judulnya “The Elf’s Kingdom”, bukan “The Elf Kingdom” atau “Kingdom of the Elves”?

Bila kita memperhatikan gambar sampulnya, lukisan cat air yang indah karya Mario Diaz dan Christian Chandra, barulah kita mendapatkan gambaran yang cukup jelas tentang elf yang benar-benar menggugah Sang Musafir untuk membeli novel ekstra tebal ini saat pertamakali melihatnya di tumpukan di toko buku – meskipun agak tergelitik oleh grammar pada judulnya dan memang sudah tahu kalau buku ini bukan terjemahan dari penulis luar negeri dari forum terkait.

Dalam kisah Icylandar Buku Pertama ini, Sang Musafir ikut berpetualang bersama Padris, Louie dan kawan-kawan – atau lebih tepatnya – berwisata. Lho, bukankah cerita fantasi seharusnya penuh dengan bahaya, misteri dan ketegangan di setiap babnya? Jawabannya, tak semuanya harus demikian.

Untuk menjelaskannya, mari kita urai satu-persatu. Saat Sang Musafir tiba di Icylandar, satu dari enam pecahan Kerajaan Elf Rowland, beliau tak hentinya terngaga. Bukan hanya pada pegasus-pegasus yang berkeliaran di hutan atau memenuhi udara, baik yang bebas atau menjadi tunggangan, namun juga para elf sendiri.

Sesuai deskripsi di Kata Pembuka dan sepanjang alur cerita, ciri-ciri, kemampuan dan daur hidup elf tak jauh berbeda dengan versi umum, bahkan di karya-karya lain yang menerapkan pakem Tolkienisme. Perbedaannya yang mencolok hanya satu: Telinga elf di cerita Icylandar 1 ini TIDAK LANCIP ujungnya, dan ini ditunjukkan lewat ilustrasi dalam cerita hasil sapuan tangan dingin Mario Diaz.

Walau merasa agak aneh, Sang Musafir telah mengklarifikasi bahwa inilah pernyataan Sang Dewi Pencipta, Dionvy yang lugas tentang elf di dunianya, bukan kesalahan dan memang bukan masalah.

Selanjutnya, Sang Musafir menyimak kehidupan Padris, Louie dan tokoh-tokoh lainnya di Icylandar yang setengahnya adalah suatu PROSES pembentukan, pelatihan pahlawan. Harus diakui, proses ini dan segala peristiwa yang melibatkan tokoh-tokoh dengan karakter yang cukup bervariasi ini adalah bagai wisata yang menyenangkan, diselipi dengan petualangan, ketegangan dan pengungkapan konflik utama secara bertahap seperti menyusun bagian-bagian puzzle untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan besar yang cukup mengundang rasa penasaran Sang Musafir.

Tetap saja, beliau tak merasa terburu-buru mengungkap misteri untuk mencocokkannya dengan tebakannya. Sang Musafir malah memilih santai, meresapi kata demi kata, dan kadang tertawa-tawa sendiri menyimak tingkah laku Raiden dan Louie, para comic relief, sedikit terusik oeh Vinze, Farrel dan Ruben yang menyebalkan dan terkagum oleh keelokan Naya, ketenangan Keysuu, keperkasaan Rodrigo dan Antolin, kelembutan dan kebaikan hati Rafael dan Padris serta kemisteriusan Ratu Naftili dan kebijaksanaan Taliana.

Pada akhirnya, sesuai sinopsis di cover belakang, semuanya bermuara pada konflik besar antara keenam klan elf yang ingin jadi pemimpin takhta dan adanya tokoh kunci yang telah diramalkan sebelumnya dan usaha melindungi dan mempersiapkan tokoh kunci itu seiring situasi yang bertambah genting. Perkiraan Sang Musafir, bila inti cerita buku pertama Icylandar ini adalah PROSES, maka mungkin inti buku kedua adalah PERJALANAN dan PENENTUAN sebagai inti cerita buku ketiga.


Icylandar Fan Sketch by ~vadis on deviantART
Keterangan tokoh pada gambar: (atas ke bawah,kiri ke kanan)
Ratu Naftili - 3 Jenderal: Rafael, Antolin, Rodrigo - Padris & Louie


Walaupun secara umum Sang Musafir memahami fungsi ramalan sebagai penentu awal tujuan suatu cerita, namun beliau agak berharap Dewi Dionvy menyisipkan beberapa twist yang menyatakan “tak semua harapan dan ramalan jadi kenyataan” dan “musuh terbesar bukanlah musuh yang telah ditentukan sejak awal” di jilid-jilid Icylandar selanjutnya.

Nah, setelah menutup lembaran terakhir novel ini dengan rasa segar di angan, Sang Musafir mendapat kesan bahwa karya Dionvy ini adalah salah satu tonggak perkembangan fiksi fantasi di tanah air – dengan beberapa catatan:

Sebagian tokohnya menggunakan nama-nama manusia, bahkan nama yang cukup “umum” seperti misalnya: Louie, Rodrigo, Antolin, Ruben, Cleo dsb. Juga nama dewa: Neptune, di samping ada juga nama-nama “khas elf” seperti Padris, Naya, Naftili, Taliana, Keysuu, Zeolin dsb. Mungkin pemilihan nama oleh Dewi Dionvy ini dimaksud agar pembaca lebih mudah mengingatnya dengan mengorbankan konsistensi menurut pakem elf-isme yang baku, tapi tak apa selama ceritanya mendukung.

Ada baiknya Dionvy menyertakan Glossarium (Daftar Istilah) di cetakan-cetakan dan jilid-jilid Icylandar selanjutnya. Beberapa istilah seperti Joicii (sihir elemen alam), Jaroz (joicii istimewa yang langka), Glaudio-elmes (lambang pegasus emas), Glaudio-cesaa (meterai berkat) dan monster-monster dan makhluk-makhluk unik seperti kapoy, okluf dan sebagainya. Deskripsi dalam cerita sudah cukup jelas, namun kadang melelahkan bagi sebagian orang kalau harus bolak-balik mencari keterangan lagi kalau mereka lupa ciri-ciri istilah untuk dibayangkan dalam benak mereka itu.

Ada baiknya juga menambahkan peta Icylandar dan daerah-daerah lain yang terkait dalam cerita. Walaupun deskripsi tentang lokasi sudah cukup detail, penambahan peta akan lebih mempermudah pembaca untuk menyelami seluruh perjalanan cerita.

Suasana dan kehidupan di negeri elf yang terpapar detail dalam Icylandar mau tak mau mengingatkan Sang Musafir pada kunjungannya di Ellesmera (Eldest – Christopher Paolini). Walaupun secara detilnya berbeda, namun kedua negeri elf itu memberikan kesan “cuci mata” yang sama, dan sisipan-sisipan petualangan dan puzzle pada kedua cerita itu memberikan kesan keasyikan yang sejenis, tapi beda. Ternyata Jendral Antolin itu jago senam Rimgar, lho... Berbeda pula dengan satu dunia lain (yang Sang Musafir tak ingin menyebutnya) yang hanya menyajikan sensasi wisata tanpa sisipan “sense of urgency”, konflik, misteri atau semacamnya sehingga kalah berkesan dari Icylandar dan Eldest.

Tentu saja ada beberapa hal lain yang juga sedikit mengusik logika Sang Musafir, seperti pangkat “Jendral” yang lebih tinggi daripada “Panglima” (mungkin berasal dari perbandingan “General” dan “Commander”) dan minimnya karakter elf wanita seusia Padris – yang memang dikondisikan apa adanya sesuai peraturan pendidikan di Icylandar.

Nah, semoga sedikit catatan ini bisa membantu bagi Dewi Dionvy dan para musafir lain yang belum tahu tentang “paket wisata fantasi yang mengasyikkan” ini, dan sebagai “tour guide”, Sang Musafir sangat merekomendasikan Icylandar – The Elf’s Kingdom Jilid 1 untuk memuaskan dahaga para penikmat dunia angan akan karya anak bangsa yang berkualitas sekaligus menantikan jilid-jilid selanjutnya yang diperkirakan akan lebih seru dan intense kadar misteri dan petualangannya.

Akhir kata, terima kasih atas pengalaman klasik ini, Dionvy. Sampai bertemu lagi di Icylandar, dan juga di dunia-dunia fantasi lainnya. Sang Musafir undur diri dulu, kembali ke dunia nyata dan kembali meracik peristiwa di dunia karyanya sendiri.

Salam jitak buat Reiden, yah.

----------------------

Sinopsis:


Dulu hanya ada satu tahta kerajaan elf.
Namun akhirnya, tahta itu pecah menjadi enam klan.
Dan kini, keenam klan itu harus disatukan kembali atau seluruh ras elf akan musnah.
Ironisnya, setiap klan ingin menjadi sang pemimpin tahta.

Padris dan Louie hanyalah dua anak elf Icylandar yang setiap harinay pergi berlatih memanah ataupun ilmu pedang bersama teman-teman mereka, berenang di danau, mengumpulkan bulu-bulu angsa putih untuk dijadikan mantel, mengikuti pertandingan memecahkan teka-teki, dan juga bermain benteng salju di waktu musim dingin.

Saat satu-persatu kisah bergulir ke telinga mereka, tahulah mereka bahwa semua latihan mereka bukanlah permainan. Klan Icylandar juga ingin menguasai tahta. Dan itu artinya, sebelum mereka sempat tumbuh dewasa, pedang mereka harus sudah siap untuk menebas musuh.
Andai saja pertempuran bisa dihindari. Namun mungkinkah? Karena terkadang sejarah hanya bisa diperbaiki dengan menggunakan pedang.

----------------------------
Untuk keterangan lebih lanjut tentang Icylandar dan pemesanan langsung dapat menghubungi Pustaka Redemptor lewat e-mail: pustakaredemptor-at-yahoo-dot-com, atau blog http://dionvy.blogspot.com, atau bisa juga mendapatkannya langsung di toko-toko buku kesayangan anda.

Keterangan di Goodreads.com:
http://www.goodreads.com/book/show/9521742-the-elf-s-kingdom

Review Icylandar di Goodreads:
http://www.goodreads.com/review/show/136429080

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia