Mitospedia Persia
AZHI-DAHAKA – NAGA BERKEPALA TIGA
Nama lain : Zahhak, Azidahaka
Ras : Daeva
Arti Nama : Ular Besar (Yang Berbahaya)
Berpihak Pada : Angra Mainyu
“... Inilah Azhi-Dahaka, ia yang bermulut tiga, berkepala tiga, bermata
enam, yang memiliki seribu indera, makhluk terkuat, Druj yang jahat,
iblis, keburukan bagi dunia, yang terkuat di antara para Druj,
diciptakan Angra Mainyu untuk menyapu bersih prinsip-prinsip kebenaran
dari dunia.”
– Khorda Avesta, Kidung Air, IX: 34
Fantasianers kenal Hydra? Naga raksasa berkepala banyak dari mitologi
Yunani yang kepalanya selalu bertambah setiap kali ditebas? Kalau
Fantasianers sudah bisa membayangkan Hydra maka wujud Azhi-Dahaka kurang
lebih seperti itu hanya saja kepalanya cuma tiga, tanpa tambahan kepala
lagi.
Azhi-Dahaka adalah anak hasil hubungan Angra-Mainyu dan
Daeva Autak. Azhi-Dahaka dipercaya sebagai salah satu prajurit Angra
Mainyu yang memusnahkan seluruh peradaban manusia saat abad kedua
peradaban manusia. Ia membunuh Yima (Gayomart) –manusia pertama – dan
membantai jutaan lainnya. Para Yazata, Amesha Spenta, dan Fravashi
(malaikat) butuh waktu cukup lama untuk mengusir mereka dari dunia
manusia dan butuh waktu lebih lama lagi bagi para prajurit Ahura Mazda
untuk memulihkan kehidupan di muka bumi.
Dan kalau itu belum
cukup mereka masih saja diganggu Angra Mainyu dan Azhi-Dahaka. Ayah-anak
itu mengganggu mereka banyak kali tapi ada dua kejadian yang
benar-benar membuat Yazata dan Amesha Spenta benar-benar kerepotan.
==KEJADIAN PERTAMA : ANGRA MAINYU MENGGODA ZOHAK==
Di suatu tempat di dataran yang sekarang adalah wilayah
Iran-Afganistan-Pakistan hiduplah seorang pangeran-tuan tanah bernama
Merdas. Merdas memiliki seorang anak lelaki yang berani dan cakap
bernama Zohak.
Pada suatu ketika Angra Mainyu menemui Zohak di
istana, menyamar sebagai tamu negara dan mengajak Zohak bermain rahasia.
Zohak remaja yang masih polos bersumpah tidak akan membocorkan
pembicaraan mereka berdua pada siapapun. Keputusan yang salah, Angra
Mainyu ternyata mempengaruhi dan membujuk Zohak untuk membunuh ayahnya
supaya ia mendapatkan tahta ayahnya – dan itulah yang remaja itu
lakukan.
Untuk kedua kalinya Angra Mainyu menemui Zohak dan
mengambil rupa seorang koki. Pada masa itu semua manusia tidak memakan
daging, tapi koki itu membujuk Zohak untuk makan daging dan setelah itu
Zohak pun menyebarkan gaya makan daging kepada penduduknya. Beberapa
waktu kemudian, saat Zohak tengah makan, Angra Mainyu menghadap Zohak
kembali dan memohon supaya dirinya diperbolehkan mencium bahu Sang
Pangeran Agung. Zohak mengizinkannya namun ia tidak tahu bahwa apa yang
telah ia lakukan merupakan kesalahan besar.
Tak lama kemudian
koki itu menghilang dan dari pundak Zohak muncul dua kepala ular hitam.
Setiap kali Zohak memotong kepala ular itu, kepala ular itu tumbuh
kembali. Seorang tabib – yang tak lain juga merupakan penyamaran Angra
Mainyu – kemudian menghadap dan mengatakan bahwa satu-satunya obat yang
dapat menyembuhkan penyakit Zohak adalah dengan memberi makan ular itu.
Kedua ular itu harus diberi makan masing-masing sebuah otak manusia
saban harinya.
Ketika Zohak mulai membunuhi rakyatnya dan
melakukan kanibalisme macam itu, runtuhlah seluruh tembok pertahanan
Zohak dan si pangeran muda itu pun menjadi ‘wadah’ bagi Azhi-Dahaka.
Ketika ia merasa bahwa jumlah rakyatnya tidak akan cukup untuk memberi
makan kedua ularnya itu, Zohak mulai menaklukkan wilayah Persia lainnya.
Mengusir Yima – manusia sekaligus Raja Persia saat itu – ke pengungsian
dan mengukuhkan diri sebagai Raja Seluruh Tanah Persia. Yima sendiri
kemudian dibunuh oleh Zohak, dan Zohak memerintah Persia selama
setidaknya seribu tahun. Pada masa itu tak ada yang namanya hukum moral
dan setiap harinya dua orang harus mati untuk memberi makan ular-ular
Zohak.
Di suatu malam, Zohak bermimpi akan kelahiran seorang anak
bernama Faridun – yang kelak akan membunuh Zohak. Pasukan Zohak mencoba
membunuh bocah itu namun gagal (ada versi yang mengatakan bahwa bocah
itu mengalahkan pasukan Zohak ... sendirian). Ketika Faridun dewasa,
Zohak dan Faridun kembali bertarung dan berseteru. Faridun akhirnya
mengalahkan Zohak tapi ketika tubuh Zohak terbelah, keluarlah gelombang
pertama dari segala binatang-binatang hama, wabah penyakit, dan
binatang-binatang buas ke muka bumi.