Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

29 August 2014

Mitospedia Vedic: Garudeya dan Avatar Kalki


Mitospedia Veda
AWATARA KESEPULUH – KALKI AWATARA

“Aku adalah waktu, penghancur besar dunia-dunia.”
(Bhagavad-gita 11.23)

Nama lain : Kalkin, Kalaki
Arti Nama : Keabadian, Masa / Zaman, Penghancur Kejahatan
Ras : Manusia Awatara, Awatara Wisnu
Senjata : Pedang (Astra Parabrahman)
Wahana : Devadatta (Kuda Putih)
Masa Kemunculan : Akhir Kali Yuga
Lawan utama : Kali

Halo Fantasianers, kali ini kita akan membahas tentang awatara terakhir Batara Wisnu. Awatara ini belum muncul, dan dipercayai baru akan muncul di akhir zaman nanti . Nama Awatara ini adalah Kalki, Sang Penunggang Kuda. Punya kemiripan karateristik dengan Empat Penunggang Kuda Akhir Zaman (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.809697932376305.1073741837.307835652562538/851217584891006/?type=3&theater ), terutama penunggang kuda pertama (Penakluk) dan penunggang kedua (Perang).

==RAMALAN KELAHIRAN==
“Setelah itu, menjelang pergantian dua yuga (Kali Yuga dan Satya Yuga),
Tuhan Pencipta alam semesta akan menjelma sebagai Kalki dan
menjadi putra Vishnuyasha. Pada waktu itu, para penguasa di bumi
ini telah merosot menjadi perampas semata.”
(Bhagavata-purana, 1.3.25)

Kalki diramalkan akan lahir pada akhir masa Kali Yuga. sesuai dengan kepercayaan Sanatana Dharma (Hinduisme) soal siklus yang selalu berulang, Kali Yuga (Zaman Ketidakbenaran) akan kembali berganti menjadi Satya Yuga (Zaman Keemasan) dan adalah tugas Kalki untuk merestorasi zaman Kali menjadi zaman Satya.

Kalki diramalkan akan lahir di sebuah tempat bernama Shambala. Apakah ini adalah nama tempat yang sudah ada ataukah tempat ini belum ada, tidak bisa dipastikan. Orangtua Kalki sendiri diramalkan akan bernama Vishnuyasha, seorang brahmana.

==BERGURU PADA PARASURAMA==

Awatara keenam Wisnu, yakni Parasurama (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/859581364054628/?type=3&theater) adalah seorang Chiranjiwin – kaum abadi. Ia berumur panjang dan akan hidup sampai akhir Kali Yuga. Pada masa ini, Parasurama akan turun gunung dan akan menjadikan Kalki muridnya serta akan membantu Kalki melakukan suatu lelaku guna mendapatkan senjata pedangnya.

==TUGAS==
Hampir semua Raja/Kepala/Pejabat negara, adalah orang-orang tidak beradab. Mereka serakah, berwatak keras dan pemarah, mengabdi pada kepalsuan dan kebatilan.
(Bhagavata Purana 12.1.38).

Kalki akan menunggangi kuda putih bernama Devadatta dan dengan astra berwujud pedang, pemberian Siwa, Kalki akan melakukan hal yang agak mirip dengan Parasurama : pembantaian massal. Bedanya yang ia bantai sekarang bukan hanya raja-raja, tapi juga orang-orang batil dari golongan lainnya (brahmana juga termasuk ).

Konon jiwa-jiwa yang dibunuh oleh Kalki akan langsung terbebas dan mencapai tingkat kesadaran yang umumnya dicapai pertapa setelah matiraga selama bertahun-tahun. Karena itu jiwa-jiwa yang dibunuh oleh Kalki tidak akan ‘diperam’ oleh Yama di Naraka melainkan langsung bersatu dengan Atman (Kesatuan Jiwa).

Pembantaian massal itu akan berhenti setelah nyaris seluruh penduduk muka bumi punah. Kalki hanya akan menyisakan sedikit orang benar untuk memulai abad baru. Ia sendiri akan menjadi raja di sebuah tempat dan setelah Kali Yuga benar-benar berakhir, Kalki akan kembali ke Vaikuntha.

==KALI==
Ada dua ‘Kali’ dalam mitologi Sanatana Dharma. Yang pertama adalah Dewi Kali atau Kaali atau Durga yang merupakan shakti – pasangan Siwa, sementara yang kedua adalah Iblis Kali, Asura terkuat yang menguasai ‘waktu’. Asura Kali inilah yang dipercaya menguasai Kali-Yuga (Zaman Kali, abad kegelapan, abad ketidakadilan). Dalam satu versi Pasukan Kalki dan pasukan Kali konon akan bertemu dan bertarung. Ketika Kali terdesak, ia akan melarikan diri ke dalam istananya dan akan menghilang dalam pusaran waktu, menuju Kali Yuga berikutnya. Kalki pun belum bisa membunuh Kali dalam pertempuran nanti.

==TRIVIA==
• Tunggangan Kalki, Devadatta, punya nama yang mirip dengan bhikku sekaligus sepupu Siddharta yang memecah sangha yang didirikan Buddha (lhat : https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/877955122217252/?type=3&theater ).
• Kalki adalah satu-satunya Awatara Wisnu yang memiliki tunggangan spesifik, yang tidak dimiliki awatara-awatara lainnya.



Mitospedia Vedic: Papa Kashyapa dan Ibu Pertiwi


 

Mitospedia Veda / Vedic:
KASHYAPA – AYAH SEMUA MAKHLUK

Nama lain : Kahsyap, Kasyapa
Arti Nama : Kura-kura atau Rusa
Ras : Prajapati, Manu
Pasangan : 13 Putri Prajapati Daksha (Aditi, Diti, Kadru, Danu, Arishta, Surasa, Surabhi, Vinata, Tamra, Krodhavasa, Ida, Vishva dan Muni) dan beberapa wanita lainnya.
Anak : Aditya, Daitya (Asura), Danawa (Asura), Raksasa, Yaksha, Naga, dan Garuda

==LEGENDA==
Kashyapa mungkin punya gelar yang sama dengan Odin (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.720172504662182.1073741828.307835652562538/659387160740717/?type=1&permPage=1 ) yakni ‘Ayah Semua Makhluk’ karena boleh dikata ialah yang memang menurunkan semua makhluk dalam mitologi Hindu, antara lain Naga, Garuda, Dewa, Asura, dan Wanara. Kashyapa adalah Prajapati – putra Brahma sekaligus anggota tetap Sapta Rsi. Di jajaran Prajapati ia memiliki banyak saudara, salah satunya Daksha yang sekaligus menjadi mertuanya. Di kalangan Sapta Rsi ia memiliki enam kolega lainnya yakni Atri, Wasista (muncul dalam Ramayana), Wiswamitra (guru Rama dan Laksmana), Jamadagni (ayah Parasurama, posisinya kemudian digantikan Parasurama), Bharadwaja, dan Gautama.

Versi lain menyatakan bahwa ia bukanlah Prajapati, melainkan keturunan Prajapati yakni Prajapati Marichi. Meski begitu ia tetaplah dianggap Manu – jajaran manusia pertama.

==PASANGAN DAN ANAK-ANAK==
Sebagai Manu – manusia pertama di muka bumi dalam suatu periode tertentu – dan Prajapati – anak-anak Brahma, Kashyapa ‘diizinkan berpoligami’. Kashyapa memiliki banyak istri dan keturunan. Jumlah istri Kashyapa ada lebih dari 13 orang, dan 13 di antaranya adalah anak dari saudara lelakinya yakni Prajapati Daksha (Yes! Dia menikahi keponakannya sendiri! ).

Berikut adalah daftar istri dan anak-anak Kashyapa :
• Dari Aditi ia menurunkan para Aditya yakni Sakra(Indra), Bhumidevi, Surya, Wisnu (Wamana Awatara), Surya dan lain sebagainya. Aditya kelak akan diangkat menjadi Dewa.
• Dari Diti ia menurunkan Hiranyaksa dan Hiranyakasapu, para Daitya (sub-ras Asura). Diti juga melahirkan para Marut – roh-roh halilintar – yang kelak akan mengabdi pada Indra. Diti juga melahirkan Maya – ilusi.
• Dari Winata ia menurunkan ras Garuda yakni Aruna dan Garudeya.
• Dari Kadru ia menurunkan para Naga.
• Dari Danu ia menurunkan para Danawa (sub-ras Asura)
• Dari Kasha ia menurunkan para Yaksha
• Dari Kalaka ia menurunkan seekor monster bernama Kalkanja
• Dari Krodhavasa ia menurunkan Pishachas – raksasa pemakan daging.
• Dari Muni ia menurunkan Maumeya dan Puloma. Dua anak ini tampaknya adalah ras manusia.
• Dari Somathi ia menurunkan Sumathi, yang kelak akan menikahi Sagara, penguasa lautan (tampaknya merujuk pada Baruna – dewa laut).
• Dari Syeni ia menurunkan Jatayu.
• Dari Unmathi ia menurunkan Sempati.
• Dari seorang istri yang tak diketahui namanya ia menurunkan Subali dan Sugriwa.
• Dari Surabhi ia menurunkan para Rudra (yang konon merupakan wujud awal Siwa) dan istrinya Rohini. Pasangan ini menurunkan hewan-hewan ternak.

==PERAN DALAM LEGENDA==
Peran Kashyapa dalam legenda amat minim. Tapi ketika anak-anak dan keturunannya yakni Aditya (dipimpin Indra) dan Asura (dipimpin Mahabali) saling bertikai, ia dan istri pertamanya Aditi bersemadi memohon supaya Wisnu bersedia turun ke bumi. Pada akhirnya Wisnu memang turun ke bumi dan menjadi anak Aditi. Kashyapa menamai anak ini Wamana yang artinya ‘Si Pendek’.

Kashyapa diceritakan tidak memihak Aditya maupun Asura, Naga ataupun Garuda. Ia bersikap netral dan baru turun tangan (baca : memihak) kalau sampai ada keturunannya yang melanggar batas. Ia mengizinkan Hiranyaksa mengamuk sesukanya karena dia tahu Wisnu akan menghentikan anaknya. Ia membiarkan saja Hiranyakasipu berbuat ‘aneh-aneh’ karena ia tahu cucunya Prahlada adalah seorang yang punya kualitas sebagai Rsi.

==TRIVIA==
• Dalam kisah yang berkembang belakangan Jatayu dan Sempati adalah anak dari Aruna (kakak Garudeya) sementara wanara berasal dari keturunan lain.
• Dalam versi lainnya Rudra (Siwa) sudah ada sejak awal penciptaan.
• Dalam kepercayaan Sanatana Dharma (Hindu), manusia pertama jumlahnya bukan satu pasang seperti Adam dan Hawa, melainkan banyak pasangan. Selain itu karena siklus penciptaan dan kehancuran selalu berulang, Kashyapa bukanlah satu-satunya Manu yang pernah ada. Tapi Kashyapa adalah Manu yang paling terkenal. 


14 August 2014

Luckty Review: Bite-Sized Magic (Serial Bliss)




“Sesekali makan yang manis bisa mengingatkan orang akan betapa manisnya hidup ini.” (hlm. 32)

Mimpi Rosemary Bliss menjadi kenyataan. Dia pembuat roti paling terkenal di dunia. Dia chef termuda yang pernah menjuarai Gala des Gateaux Grands, kompetensi paling bergengsi di Prancis. Dia adalah gadis dua belas tahun yang telah mengalahkan chef selebrity Lily Le Fay dan menghentikan rencana jahat bibinya itu. Dia anak setempat yang menyelamatkan kampung halamannya dan mengamankan Cookery Boke ajaib milik keluarga Bliss.
Lantas, kenapa dia tidak bahagia?

Selama ini, Rose dalam hati selalu penasaran bagaimana rasanya teramsyhur. Sekarang, dia tahu jawabannya. Rasanya seperti menjadi ikan hias di akuarium. Ada ratusan mata menatap kagum sehingga kau tidak bisa berlari atau bersembunyi di mana pun, kecuali mungkin di istana plastik mungil.

“Kalau saja aku tidak perlu lagi membuat roti.” (hlm. 2)

“Aku hanya ingin untuk sementara tidak perlu membuat roti.” (hlm. 3)

Bagi Rose, dia menjadi pembuat roti karena mencintai keluarga dan kotanya. Memanggang roti sudah mendarah daging baginya. Namun, berkat kemenangannya di Gala de Gateaux Grands, segalanya kini berubah drastis.

Dia tahu kejadiannya baru dua minggu yang lalu, tetapi empat belas terakhir itu adalah hari-hari terpanjang dalam hidupnya. Tidak ada kedamaian dan ketenangan. Tidak ada waktu untuk menikmati musim panas. Membuat roti tidak lagi menyenangkan. Seakan-akan, dia memang diharapkan untuk melakukannya, seperti mengerjakan pekerjaan rumah.

Dan itu sama sekali tidak menyenangkan. Rose membulatkan tekad, jika tidak ada yang berubah musim panas ini, dia tidak mau lagi membuat roti. Selamanya.

Hingga bencana pertama datang. Atas Perintah Biro Usaha Amerika dan Undang-undang Kongres HC 213. Undang-undang Diskriminasi Usaha Roti BesarAmerika menyatakan bahwa toko roti yang memperkerjakan kurang dari seribu karyawan harus berhenti beroperasi. Toko-toko roti besar merugi karena keuntungan tidak adil yang diperoleh toko-toko roti kecil di seluruh Amerika Serikat.

Bencana kedua, Rose dan Gus (si kucing Scottish Fold) diculik Mr. Butter yang merupakan pemilik Montess Snack Cake Corporation. Ditambah lagi adanya Asosiasi Internasional Penggilas Adonan yang merupakan ordo gelap pembuat roti yang menguasai dunia melalui makanan. Obesitas? Itu hasil pekerjaan jahat mereka. Gigi berlubang? Tidak pernah diketahui hingga bikin ulah. Gigi berlubang menyebabkan anak-anak putus sekolah, turunnya pendapatan, dan perang antarbangsa.

Kini membuat roti tidak ada hubungannya dengan ketenaran.  Bagi Rose, membuat kue artinya mencampur, mengocok, dan mengaduk adonan, menambahkan tepung, mentega, gula, dan hati serta cinta. Dan yang terpenting saat ini baginya adalah menyelamatkan keluarganya dan juga warga Calamity Falls.

Ada Kukis Kebenaran untuk Ny. Havegood yang gemar berbohong, Crepe-Tenang untuk Ny. Carlson, pengasuh anak yang pemarah dan cepat tegang asal Skotlandia, serta Pastel-Apel-Petualangan untuk Perhimpunan Pustakawati.

Ada Shortbread Mata-Melihat untuk Florence, si Penjual Bunga yang nyaris buta, Cake Framboise Ekonomis untuk Pierre Guillaume, si pemilik restoran Prancis yang terkenal punya masalah belanja, dan bahkan sesuatu untuk Davin Stetson, cowok pirang yang selalu dipikirkan Rose sedikitnya dua kali sehari selama sekitar satu tahun, lima bulan, dan sebelas hari. Dan masih banyak lagi warga Calamity Falls benar-benar membutuhkan mereka.

“Kehidupan tanpa sesekali sepotong kue adalah kehidupan yang hampa.” (hlm. 33)
 
Ini adalah seri ketiga dari buku BLISS yang ditulis oleh Kathryn Littlewood. Buku yang pertama, pesonanya belum terkalahkan dengan buku kedua dan juga buku ketiga. Meski ini buku terakhir, endingnya masih menyisakan pertanyaan. Meski begitu, buku ini juga tak kalah apik menyuguhkan resep-resep ajaib. Oya, sampai sekarang rasanya saya pengen nyulik buku Cookery Boke yang berisi banyak resep itu. Mau nyulik Rose juga deh, biar tiap hari dibuatin kue-kue unyu nan lezat! :D

Keterangan Buku:
Judul buku                          : Bite-Sized Magic
Penulis                                 : Kathryn Littlewood
Penerjemah                       : @putronugroho
Penyunting                         : Lulu Fitri Rahman
Penyelaras aksara            : Herlinawati Sitorus, Lani Rachmah
Penata aksara                    : Nurul M Janna
Penerbit                              : Noura Books – Mizan Fantasi
Terbit                                    : Mei 2014
Tebal                                     : 345 hlm.
ISBN                                      : 978-602-1306-00-0

Sumber Artikel: Facebook Luckty GS
https://www.facebook.com/notes/luckty-giyan-sukarno/review-bite-sized-magic/10152165997387693

12 August 2014

Mitospedia Veda: Rama dan Kresna

MITOSPEDIA - MITOLOGI VEDA / VEDIC / INDIA
RINGKASAN RAMAYANA DAN MAHABHARATA



AWATARA KETUJUH – RAMA AWATARA

Nama lain : Ramachandra, Ramawijaya, Sri Rama, Maryada Purushottama, Yama (Myanmar)
Arti Nama : Yang Ditinggikan (Rama), Manusia Sempurna (Maryada Purushottama)
Ras : Manusia Awatara (Awatara Wisnu).
Masa Kemunculan : Treta Yuga.
Senjata : Busur Kodandam / Kokanda, Brahmastra
Pasangan : Sinta / Sita
Anak : Kusa dan Lawa
Profesi : Pangeran Kosala => Raja Kosala (Ayodhya).
Lawan Utama : Rahwana dan Kumbakarna.

Halo Fantasianers, jumpa lagi di sesi Pantheon Explorer untuk membahas lagi soal Awatara Wisnu. Semoga belum bosen ya. Hehehehe, kalau bosen silakan kasih komentar di bagian bawah post ini dan usulin mau minta Admin bahas apa . Baiklah kali ini kita akan membahas Awatara Wisnu yang ketujuh yaitu : RAMA. Rama di sini adalah protagonis dalam epos Ramayana dan merupakan Awatara Wisnu pertama yang digambarkan punya kulit kebiruan seperti kulit asli Wisnu.

==KELAHIRAN==
Ada seorang raja bernama Dasarata, penguasa wilayah Kosala, dari Dinasti Surya (dinasti yang diturunkan dari Batara Surya). Dasarata ini memiliki tiga orang permaisuri yakni : Kosalya, Sumitra, dan Kekayi. Dalam suatu medan laga, Dasarata terluka parah dan tiba-tiba saja permaisuri ketiganya – Kekayi – nekat maju sendirian ke medan laga dan membantu Dasarata melarikan diri dari kejaran musuh-musuhnya. Atas keberanian Kekayi itu, Dasarata bersumpah akan mengabulkan dua keinginan Kekayi tapi sampai waktu cukup lama Kekayi tidak meminta apa-apa. Kekayi pun dijanjikan bahwa jika Kosalya dan Sumitra tidak jua memiliki anak, maka putra Kekayi akan dijadikan yuwaraja – putra mahkota – oleh Dasarata.

Ternyata Kosalya dan Sumitra akhirnya hamil. Kosalya melahirkan lebih dahulu seorang putra bernama Rama, sementara Sumitra melahirkan dua putra kembar bernama Laksmana dan Satrugna. Kekayi? Dia melahirkan paling belakang. Putranya diberi nama Bharata.

==BERGURU PADA WISWAMITRA==
Saat Rama dan Laksmana beranjak remaja, ada seorang Rsi bernama Wiswamitra – salah satu dari Tujuh Sapta Rsi yang berkunjung kepada Dasarata. Wiswamitra punya reputasi buruk sebagai rsi berangasan, nyaris sejajar dengan Parasurama (Awatara Wisnu ke-6) dan Rsi Durwasa (Awatara Siwa). Tolak keinginannya maka musibah besar sudah pasti menantimu .

Dasarata bicara dengan sangat hati-hati dan mempersilakan Sang Rsi untuk meminta apa saja selama ia dapat mengabulkannya. Dasarata berpikir Rsi itu minta sumbangan atau tanah, tapi ternyata Wiswamitra justru meminta Rama dan Laksmana ikut dengannya untuk membantai beberapa raksasa pengganggu pertapaan. Dasarata sempat protes dengan permintaan Sang Rsi tapi dengan reputasinya sebagai ‘mantan raja’dan ‘keahlian diplomasinya’ (baca : reputasi kutukannya), Wiswamitra berhasil meyakinkan Dasarata untuk mempercayakan Rama dan Laksmana padanya.

Rama dan Laksmana pun dibawa ke hutan, hidup di antara para Rsi dan Wiswamitra mengajari Rama segala teknik beladiri dan penggunaan astra. Rama sendiri kemudian mengajari Laksmana segala pengetahuan yang ia dapat dari Wiswamitra (karena Laksmana agak ‘lambat’ belajarnya plus agak gampang naik darah).

Tugas sehari-hari Rama dan Laksmana adalah mengusir para raksasa yang ‘cari makan’ atau ‘main-main’ ke pertapaan para Rsi. Rama terhitung mengalahkan tiga raksasa yakni : Tataka (dibunuh), Marica (diampuni), Subahu (dibunuh). Marica dan Subahu adalah raksasa yang suka sekali melempari sesajen para Rsi dengan darah dan daging mentah, sementara Tataka suka membunuhi para Rsi.

==SAYEMBARA DI MITHILA DAN PERTEMUAN DENGAN PARASURAMA==
Beberapa saat setelah Rama dan Laksmana kembali ke istana, Wiswamitra mampir lagi dan mengajak dua muridnya itu ke Mithila karena di sana ada sayembara untuk memperebutkan Dewi Sinta, anak angkat Raja Janaka Mithila. Rama dan Laksmana pun berangkat ke Mithila.

Di Mithila, sayembara yang harus mereka lakukan adalah mengangkat sebuah busur bernama Haradhanu (Busur Siwa). Busur itu super berat. Tak ada satupun peserta yang mampu mengangkatnya, tapi Janaka sengaja memberi sayembara seperti itu karena Sinta saja – meski dia wanita – bisa mengangkat busur itu seolah-olah busur itu enteng.

Peserta lain sudah mulai ribut dan menuduh Janaka mengajukan syarat yang mustahil sampai Rama maju dan mengangkat busur itu dengan entengnya lalu merentangkan talinya. Tampaknya Rama menggunakan kekuatan yang agak berlebihan dalam menarik Haradhanu karena setelah itu Haradhanu tiba-tiba malah patah jadi dua, menimbulkan suara guntur menggelegar yang terdengar sampai pertapaan Parasurama.

Rama akhirnya mendapatkan Sinta dan Dasarata pun datang ke Mithila untuk menghadiri upacara pernikahan putranya. Saat pesta usai, rombongan dari Kosala memboyong pasangan ini pulang ke Kosala dengan didampingi Wiswamitra dan Wasistha (anggota Sapta Rsi yang lain), tapi tengah jalan mereka dicegat oleh Parasurama. Wiswamitra yang biasanya ‘sangar’ dan Wasistha yang biasanya tenang langsung gugup setengah mati dan meminta koleganya sesama Sapta Rsi itu kembali ke pertapaan, tapi Parasurama bergeming. Ia malah menantang Rama untuk merentangkanWisnudhanu (Busur Wisnu) miliknya kepada Rama. Busur ini konon tidak bisa digunakan siapapun kecuali Parasurama dan para Awatara Wisnu. Saat Rama dengan mudahnya membengkokkan busur itu, ia mengancam Parasurama, “Waisnawa ini harus mendapatkan mangsa. Apa yang Tuan (Parasurama) pilih untuk dihancurkan panah ini? Kekuatan Tuan atau hasil tapa Tuan?”

Parasurama memilih supaya busur itu menghancurkan hasil tapanya (yang akhirnya membuat Parasurama harus mengulangi tapanya dari awal dan kekuatannya jauh berkurang di zaman para Pandawa) lalu mundur kembali ke dalam hutan untuk mengasingkan diri.

==PENGUSIRAN RAMA==
Rama dan Sinta hidup bahagia selama beberapa tahun di Ayodhya, ibukota Kosala, sampai suatu hari Dasarata yang telah menua mengemukakan rencananya kepada para permaisuri untuk mengangkat Rama sebagai Yuwaraja (putra mahkota) sekaligus pelaksana tugas harian kerajaan karena sebentar lagi ia hendak mengundurkan diri. Pada awalnya ketiga permaisurinya setuju saja. Tapi seorang dayang Kekayi yang bernama Mantara, mengemukakan pendapatnya bahwa Bharata kelak bisa saja disingkirkan oleh Rama kalau Rama menjadi raja, sebab Dasarata dulu pernah berjanji bahwa putra Kekayilah yang akan menjadi raja. Rama pasti ingat akan janji itu dan pasti akan menghabisi atau mengasingkan Bharata dan Kekayi nantinya.

Terhasut oleh kata-kata Mantara, Kekayi menggunakan dua hak istimewanya yang tidak pernah ia pakai itu. Pertama ia meminta agar bukan Rama yang menjadi Yuwaraja melainkan Bharata. Yang kedua ia meminta agar Rama dibuang ke hutan selama 14 tahun. Dasarata langsung tergoncang mendengar permintaan Kekayi tapi karena ia sudah terlanjur janji dan melanggar janji pada masa itu bisa dibilang sama saja mencoreng harga diri, maka dengan berat hati ia mengabulkan permohonan Kekayi.

Apa tanggapan rakyat Kosala? Mereka memprotes keputusan Raja. Mereka menghujat Dasarata dan Bharata, terlebih ketika Rama dan Sinta meninggalkan istana tanpa pakaian kebesaran, hanya mengenakan pakaian kulit pohon ala para pertapa. Laksmana yang paling emosi. Ia sempat minta izin Rama untuk memimpin pemberontakan kepada ayah mereka sendiri tapi Rama mencegahnya. Pada akhirnya Laksmana memilih ikut dengan Rama karena dia tidak mau ‘dekat-dekat’ dengan Bharata.

Dasarata meninggal tak lama setelah Rama pergi. Sementara itu saudara kembar Laksmana, Satrugna, memilih tinggal di Ayodhya sampai Bharata pulang dari negeri seberang. Ketika Bharata kembali, dia langsung gempar mendengar cerita Satrugna bahwa Rama telah pergi dan cerita ibunya bahwa Dasarata telah meninggal dan kini ialah yang menjadi raja. Langsung saja ia menyusul Rama ke hutan dan memintanya kembali tapi Rama menolak karena kalau ia kembali berarti ia akan mempermalukan nama ayahnya sepanjang masa (Mereka yang melanggar sumpah di masa ini, namanya akan tercoreng dan jadi bahan hujatan meski sudah mati). Bharata akhirnya menyerah dan meminta kasut Rama.

Ketika Bharata kembali ke Ayodhya, ia mengumumkan dua maklumat :
1. Dia tidak lagi mengakui wanita bernama Kekayi sebagai ibunya karena tindakan jahatnya yang mengusir Rama dengan menggunakan janji Dasarata bertahun-tahun yang lalu.
2. Bharata tidak akan memerintah Ayodhya dan seluruh Kosala sebagai raja, melainkan hanya sebagai wali raja. Raja Ayodhya dan seluruh Kosala tetaplah Rama dan kasut Rama akan ia letakkan di singgasana sebagai tanda bahwa Rama kelak akan kembali sebagai raja.
Hubungan Bharata dan Kekayi tidak pernah sama lagi setelah itu.

==PENCULIKAN SINTA OLEH RAHWANA==
Rama menghabiskan 12 tahun pengasingannya di antara para Rsi yang mengasingkan diri. Terkadang ia bertemu dengan Wiswamitra yang sekali lagi ngasih Rama dan Laksmana ‘kerjaan sambilan’ mengusir raksasa. Terkadang ada juga Rsi lain yang minta tolong langsung pada Rama untuk mengusir raksasa.

Di tahun ke 13, Rama dan Sinta kedatangan tamu. Cewek cantik yang terang-terangan menggoda Rama bernama Surpanaka. Ia hendak membunuh Sinta supaya bisa merebut Rama, tapi Laksmana yang baru kembali dari mencari kayu langsung mengusir Surpanaka. Surpanaka akhirnya kembali pada sosok semulanya yakni raksasi (raksasa wanita) dan menghajar Laksmana. Tapi Laksmana justru malah memotong dan mencederai hidung dan kuku-kuku Surpanaka lalu mengusirnya dari area tempat tinggal Rama.

Surpanaka yang sakit hati dikalahkan, mengadu pada kakaknya, yakni Kara. Kara dan pasukannya langsung menggempur rumah Rama namun Rama dan Laksmana berhasil menghabisi seluruh pasukan itu. sulunya, Rahwana, atas kelancangan Rama dan Laksmana. Rahwana langsung turun langsung ke lapangan, mengintai rumah Rama. Tapi ketika melihat sosok Sinta, dirinya langsung menginginkan wanita itu menjadi istrinya (meski dia sudah punya banyak istri sebelumnya ).

Ia kemudian menyuruh Marica mengubah dirinya menjadi kijang emas. Sinta yang melihat kijang itu langsung meminta agar Rama memburunya. Rama akhirnya meninggalkan Sinta di pondok dengan pengawasan Laksmana. Kijang yang diburu Rama terus mengantarkannya ke tengah hutan. Ketika Rama memanahnya, hewan tersebut berubah kembali menjadi Marica, patih Sang Rahwana. Saat Marica sekarat, ia mengerang dengan keras sambil menirukan suara Rama. Merasa bahwa ada sesuatu yang buruk telah menimpa suaminya, Sinta menyuruh Laksmana agar menyusul Rama ke hutan. Pada mulanya Laksamana menolak, namun karena Sita bersikeras (bahkan sampai menuduh Laksmana berniat merebut dirinya dari Rama), Laksmana meninggalkan Sinta. Sebelumnya ia sudah membuat lingkaran pelindung agar tidak ada orang jahat yang mampu menculik Sita. Rahwana yang menyamar sebagai brahmana, menipu Sinta sehingga Sinta keluar dari lingkaran pelindung dan diculik oleh Rahwana. Saat Laksmana menyusul Rama ke hutan, Rama terkejut karena Laksmana melapor bahwa ia meninggal Sinta sendirian di dalam pondok. Ketika mereka berdua pulang, Sinta sudah tidak ada.

==LAPORAN JATAYU DAN PERTEMUAN DENGAN HANOMAN==

Dasarata pernah menjalin hubungan akrab dengan Jatayu – raja para burung Garuda. Saat Rama dalam masa pembuangan, Jatayu sering menemui Rama dan kadang mengusulkan tempat tinggal yang layak bagi Rama. Saat Rama dan Laksmana menyusuri pelosok gunung, hutan, dan sungai-sungai, mereka menemukan tempat yang penuh ceceran darah dan pecahan-pecahan kereta, seolah-olah pertempuran telah terjadi. Rama berpikir bahwa itu adalah pertempuran antar raksasa yang memperebutkan Sita, dan tak lama kemudian mereka menemukan Jatayu yang sekarat. Dari penjelasan Jatayu Rama tahu bahwa Sita diculik Rahwana. Setelah memberitahu Rama, Jatayu menghembuskan napas terakhirnya. Rama dan Laksmana kemudian mengadakan upacara pembakaran jenazah bagi Jatayu.
Seorang dewa bernama Kabanda menemui Rama dan Laksmana dan menyarankan mereka menemui seorang wanara bernama Sugriwa karena Sugriwa mungkin saja bisa membantu Rama menemukan Sinta.

Saat mereka memasuki daerah para wanara, mereka ditemui sesosok brahmana yang tak lain adalah Awatara Siwa, Hanoman. Ketika dua awatara Trimurti ini sudah saling mengenali, Hanoman mengantarkan Rama pada Sugriwa. Sugriwa pun berjanji akan membantu Rama menyerbu Alengka asal Rama mau membantunya mengalahkan kakaknya, Subali, guna menempatkannya di tahta Kiskenda. Rama setuju dan ketika Subali dan Sugriwa bertarung, Rama memanah Subali dari belakang dan mengakhiri riwayat Subali. Beberapa saat setelah penobatan Sugriwa, Sugriwa mengirimkan tim pencari beranggotakan Anggada (putra Subali), Hanoman, dan Jambawan untuk mencari jalur menuju Alengka.

==BERSETERU DENGAN BARUNA DAN PEMBANGUNAN JEMBATAN RAMASETU==
Di tahun ke-14 pengasingannya, Hanoman dan tim pencari lainnya kembali dan menceritakan soal medan Alengka pada Subali dan Rama. Rama pun segera berangkat diiringi Laksmana para wanara Kiskenda. Ketika mereka sudah mencapai pantai yang memisahkan Kiskenda dengan Alengka, seorang raksasa bernama Wibisana datang menghadap Rama bersama dua raksasa lainnya. Ia mengaku akan berpihak pada Rama.

Lalu masalah baru menghadang. Di pasukan Rama yang bisa terbang / lompat melintasi lautan cuma :
• Anggada
• Hanoman
• Rama
• Laksmana
• Wibisana dan para pengawalnya

Yang lain tidak dan lautan terlalu deras untuk dilalui dengan berenang. Akhirnya Rama bersemedi kepada Baruna untuk memohon supaya Sang Dewa Lautan membukakan laut (baca : mengeringkan laut) bagi pasukannya. Tiga hari bersemedi, Baruna diam saja. Rama kesal dan langsung menarik busurnya dan bersiap meluncurkan Brahmastra ke lautan.

Baruna yang ketakutan akhirnya langsung muncul dan berkata bahwa dia tidak bisa mengabulkan permohonan Rama sebab lautan tidak mungkin dan tidak boleh terbelah (Hal ini menjadikan hanya Musa satu-satunya orang yang bisa membelah lautan ). Ia akhirnya menyarankan Rama membangun jembatan saja.

==MENGGEMPUR ALENGKA==
Seorang wanara bernama Nila ditunjuk menjadi mandor jembatan. Ketika jembatan itu selesai, jembatan itu diberi nama Ramasetu. Dengan jembatan itulah para wanara beranjak merangsek ke Alengka.

Alengka digempur selama berhari-hari. Dalam pertempuran ini konon Indra, sang raja kahyangan, dan Garuda, wahana Wisnu, juga turut serta. Sehari menjelang pertempuran terakhir, Rahwana memanggil adiknya Kumbakarna dan menyuruhnya maju menghadapi Rama.

Kumbakarna sebenarnya tidak setuju dengan tindakan Rahwana yang main ambil istri orang. Tapi karena menghormati kakaknya sebagai raja, ia akhirnya maju perang juga. Kumbakarna menghabisi peleton yang dipimpin Anggada dan Nila sebelum Rama menyelamatkan Anggada dan Nila dengan memanah kedua tangan Kumbakarna. Dalam keadaan tangan buntung, Kumbakarna tetap mengamuk menggunakan kakinya, Rama pun memanah kedua kaki Kumbakarna. Kumbakarna pun masih melawan dengan mengguling-gulingkan tubuhnya sampai akhirnya Rama memenggal kepala Kumbakarna.

Sepeninggal anak-anak dan saudara-saudaranya, akhirnya Rahwana sendiri maju perang di hari terakhir. Rama dan Rahwana akhirnya saling baku hantam selama berjam-jam sampai akhirnya Rama memenggal satu demi satu kepala Rahwana. Tapi setiap kepala yang terpenggal selalu tumbuh kembali. Rama mencoba menghancurkan seluruhnya secara bersamaan dan hasilnya sama saja. Kepala Rahwana tumbuh lagi.

Indra menganalisa kekuatan Rahwana lalu memberitahu Rama bahwa dahulu Rahwana pernah diberi Tirta Amerta. Meski tidak bisa menelannya, Rahwana menyimpan kendi berisi air abadi itu di dalam perutnya. Rama harus menghancurkan kendi itu kalau ingin menghabisi Rahwana. Rama pun akhirnya memanggil Brahmastra dan menghancurkan kendi berisi Tirta Amerta di dalam tubuh Rahwana. Rahwana pun tewas beberapa jam setelah itu.

==RAGU AKAN KESUCIAN SINTA==
Sinta dikurung di Alengka selama 1 tahun penuh, tapi meski raksasa, Rahwana masih tahu adat-istiadat dan tidak memperkosa Sinta. Ia mengurung Sinta di sebuah taman sampai Sinta bersedia menjadi istrinya. Tapi Rama sendiri jadi ragu akan kesucian Sinta karena itu ia mengutus Laksmana yang menjemput Sinta dari taman kurungannya.

Ketika Laksmana kembali, Rama memberinya perintah kedua yang mengejutkan. Ia minta Laksmana membuatkan tempat pembakaran diri bagi Sinta karena Rama ingin tahu apakah Sinta masih suci atau tidak.

Laksmana protes dan mengomel tapi akhirnya ia membuatkan juga tempat itu. Api dinyalakan dan setelah beberapa saat, Batara Agni keluar dari dalam api dengan membopong tubuh Sinta sambil memarahi Rama karena meragukan kesucian Sinta.

==KEMBALI KE AYODHYA==
Rama menyerahkan tahta Alengka pada Wibisana lalu memulai perjalanannya pulang kembali ke Kosala. Rama dan Sinta sendiri kembali ke Ayodhya di akhir tahun ke-14 pengasingannya. Bharat dan Kekayi menyambut mereka lalu menobatkan Rama menjadi raja Ayodhya. Rama konon memerintah selama 11.000 tahun dan memiliki dua anak kembar yakni Kusa dan Lawa. Kosala sendiri kemudian menjalin hubungan erat dengan Kiskenda, kerajaan para wanara.

==AKHIR HAYAT==
Sinta adalah putri Dewi Bumi. Suatu ketika ia menghilang ke dalam bumi, kembali ke pelukan ibunya. Rama sendiri bersama Satrugna dan Bharata kemudian pergi ke Sungai Sarayu (Serayu) dan ketiganya moksha bersama-sama, bersatu membentuk sosok Wisnu.

==TRIVIA==
• Laksmana tidak tinggal bersama Rama lagi saat akhir hayatnya. Karena pernah tanpa sengaja terpaksa melanggar peraturan saat Rama tengah berbincang dengan Batara Yama, Laksmana diasingkan dan akhirnya menjadi pertapa di akhir hayatnya. Laksmana juga akhirnya moksha dan kembali menjadi sosok naga Ananta Sesa.
• Ada Awatara Wisnu lain yang menggunakan nama ‘Rama’ yakni Parasurama. Rama pada saat itu memang menjadi nama yang sangat populer.
• Dalam kehidupan awatara berikutnya sebagai Kresna, Wisnu memiliki saudara lelaki yang juga bernama Rama, tepatnya Balarama / Baladewa.
• Setelah Rama moksha, kedua putra kembarnya memerintah secara bersama-sama.
• Dalam pewayangan Jawa, senjata yang digunakan Rama untuk mengalahkan Rama disebut Kyai Dangu dan Rahwana sebenarnya tidak langsung mati melainkan terluka dan bersembunyi di antara dua gunung yakni Sondara dan Sondari. Dua gunung itu kemudian perlahan-lahan menghimpit Rahwana dan mengurung sang raja Alengka di sana.
• Ramayana adalah kisah yang populer di Asia Tenggara, utamanya di Myanmar, Thailand, Kamboja, dan Laos. Sementara di Indonesia sendiri meski Ramayana populer tapi tetap kalah populer dibanding Mahabaratha.
• Raja-raja Thailand di era modern memakai nama ‘Rama’ sebagai gelar mereka saat bertahta. Raja Thailand saat ini bergelar Rama IX.
• Komikus Indonesia,Is Yuniarto , mengadaptasi kisah Ramayana dalam komik berjudul ‘Grand Legend Ramayana’. Dalam versi ini, senjata Rama bukan Kodandam melainkan Agniastra.
 

Mitospedia Veda - Avatar Wamana, Parasurama, Arjuna Sasrabahu


MITOLOGI - MITOSPEDIA VEDIC / VEDA
AWATARA KELIMA – WAMANA AWATARA

Nama lain : Vamana, Aditya, Upendra, dan Triwikrama
Arti Nama : Si Pendek (Wamana), Putra Aditi (Aditya), Penguasa Tiga Dunia (Triwikrama), Saudara Lelaki Indra (Upendra)
Ras : Manusia Awatara (Awatara Wisnu).
Masa Kemunculan : Treta Yuga.
Senjata : Payung dan kendi air.
Lawan Utama : Mahabali.

==LATAR BELAKANG KEMUNCULAN==
Meskipun sudah mendapatkan Tirta Amerta, ada masanya para dewa mengalami kekalahan. Mahabali, Raja Asura yang sempat kena tipu Mohini pada masa Satya Yuga kini kembali untuk menantang para dewa. Dengan bantuan Sukracarya (salah satu Graha – penguasa Venus dan guru para Asura), ia memperoleh kekuatan dan pasukan yang cukup kuat untuk melawan Dewata kembali. Indra dan Dewata lainnya yang merasa terdesak dinasehati untuk meninggalkan Swargaloka karena jika tetap tinggal, mereka akan benar-benar ditaklukkan Mahabali. Maka sekali lagi Dewata dipaksa meninggalkan kahyangan dan Mahabali pun mengangkat dirinya menjadi raja tiga dunia : dunia manusia, dunia dewa, dan dunia alam baka. Di dunia manusia, Mahabali meraih popularitas luar biasa di kalangan manusia oleh karena kemurahan hati dan keadilannya. Ia tidak memaksa manusia tunduk padanya dengan cara anarkisme seperti Raja-Raja Asura yang sebelumnya sehingga meskipun Raja Kahyangan bukan lagi Indra, sebagian besar manusia tidak protes.

Tapi tentu saja Indra yang diusir dari kahyangan tidak terlalu suka dengan kehadiran Mahabali. Ia sempat beberapa kali meminta para Trimurti ambil tindakan, tapi Wisnu belum mau ambil tindakan sampai tiba masanya ketika Mahabali sudah mulai merasa bahwa ia adalah entitas paling mulia, tak ada lagi makhluk yang lebih tinggi dari dirinya.

Saat itulah Wisnu menjelma melalui perantaraan Kashyapa dan Aditi, lahir sebagai putra Aditi, berwujud anak cebol yang kemudian menjadi brahmana seperti Kashyapa. Anak ini dinamai Aditi dan Kashyapa dengan nama Wamana, artinya ‘Si Pendek’.

Pada suatu ketika Mahabali mengadakan ‘open house’ dan mengundang segenap orang, terutama brahmana untuk bertandang ke istananya di Swargaloka. Wamana pun turut datang menemui Mahabali sambil membawa-bawa payung (yang bentuknya mirip payung geulis dari Tasikmalaya ) dan kendi air. Sukracarya – guru Mahabali – yang melihat kedatangan Wamana langsung kaget setengah mati. Ia lalu memperingatkan Mahabali dengan keras supaya Mahabali tidak memberikan apapun yang diminta Wamana.

Tapi Mahabali keras kepala. Dalam pandangannya, brahmana ini meskipun masih berwujud anak kecil (atau orang cebol?) punya kharisma yang luar biasa. Mahabali menempatkan Wamana di tempat duduk kehormatan dan menanyakan apa permintaan Wamana.

“Apakah Paduka menginginkan tanah, emas, istana, atau gadis yang cantik? Apakah menginginkan hewan gajah, kuda atau kijang? Kami akan memberikan apa pun yang kami miliki yang diinginkan Paduka Brahmana,” tanya Bali.

Wamana menjawab pelan, “Kau telah berbicara penuh kerendahan hati, kebajikan dan kebangsawanan. Sukra agung dan Brighu adalah Acaryamu, Gurumu. Prahlada Yang Agung adalah kakekmu, Wirocana Yang Dermawan adalah ayahmu. Aku yakin Raja tidak akan menarik mundur ucapanmu. Aku ingin tanah tiga langkah yang diukur oleh kakiku.”

Setengah kecewa karena sang brahmana kecil hanya meminta hal yang sepele baginya, Bali berucap, “Tentu saja Paduka masih anak-anak, bahasa anak-anak, permintaannya masih sederhana. Baik, Paduka tidak mau minta tumpukan emas dan hanya tanah tiga langkah? Aku pegang kata-kataku.”

Sambil tersenyum Vamana menjawab, “Aku menghargaimu Raja dermawan. Jika seorang manusia tidak bisa menaklukkan keinginan, semua hal di dunia tidak akan mencukupinya.”

Sekali lagi Sukracarya mewanti-wanti Mahabali, “Diriku mencintai semua Asura dan Raja Bali adalah murid terkasihku. Kamu telah gegabah Raja! Kau belum tahu soal langkah kaki Narayana! Memang menarik janji, membatalkan komitmen itu seperti menarik pohon dari tanah yang membuat cepat mengering dan jatuh. Akan tetapi dalam keadaan darurat Raja boleh ingkar janji. Raja belum tahu siapa sejatinya Brahmana kecil ini.”

Bali hanya menjawab, “Guru, dalam darahku mengalir darah nenek buyut Kayadhu yang suci, mengalir darah kakek Prahlada yang agung, diriku malu, merupakan keaiban untuk menarik perkataan. Kalaupun Brahmana ini adalah Narayana, maka pemberianku ini akan menjadi perbuatan mulia: memberi, telapak tangan menghadap ke bawah terhadap Narayana.”

Sukracarya pun menjadi marah dan akhirnya mengutuk Mahabali, “Raja telah merasa lebih bijak dariku. Aku kutuk sehingga kemuliaanmu segera punah.” Dan setelah itu Sukracarya pun pergi meninggalkan istana Mahabali.

==TRIWIKRAMA==
Ketika kembali menemui brahmana kecil itu, Mahabali mendapat kejutan besar. Sesuatu yang ditakutkan oleh Sukracarya terjadi. Tubuh Wamana membesar dan terus membesar, wujud ini dinamakan Triwikrama. Kakinya konon bertambah menjadi tiga. Kaki pertamanya menutupi seluruh bumi, kaki keduanya menutupi seluruh kahyangan dan konon dari atas langit turun Baruna – dalam wujud naga – yang langsung melilit Mahabali dengan dibantu oleh Garuda.

“Belum tiga langkah, Raja,” kata Wamana.

Mahabali langsung tahu apa yang diminta oleh Wamana. Wamana memintanya untuk menyerahkan kembali hak kekuasaan Dewata pada para Aditya. Karena itu Bali berucap, “Diriku menyadari kesalahanku, aku berjanji dapat memberikan semua milikku. Ternyata semuanya adalah milik-Mu. Terima kasih Narayana, hamba paham dengan menerima persembahan hamba, berarti semua kesalahan hamba telah diampuni. Terima kasih Narayana, biarlah langkah kaki ketiga-Mu, Engkau letakkan di kepala kami.”

Dan terjadilah demikian. Selanjutnya ada dua versi mengenai nasib Mahabali. Versi pertama menyatakan ia mati, versi kedua menyatakan ia tetap hidup. Tapi apapun versinya, semuanya bersepakat soal janji Wamana kepada Mahabali.

==JANJI KEPADA MAHABALI==
Mahabali adalah cucu Prahlada – putra Hiranyakasipu (lihat pembahasan Narasinga Awatara), karena itulah ia tidak seberingas Asura lainnya. Dan ketika Wisnu menyaksikan bahwa Bali tidak menentang otoritas kekuasaan Trimurti seperti pendahulu-pendahulunya, ia menjanjikan Bali akan terlahir kembali di Sutala – bagian dari Pratala (alam baka), dan pada Mahayuga selanjutnya ialah yang akan menjadi Indra. Untuk sementara di Sutala, ia menjadi asisten Batara Yama, mengurusi jiwa-jiwa orang mati.

==TRIVIA==
• Ada sekte tertentu di India yang tidak mempercayai Wamana sebagai Awatara Wisnu melainkan Awatara Ganesha.
• Indra selalu berganti-ganti setiap Mahayuga. Indra pertama adalah Yajna, atau Wisnu sendiri. Baruna – penguasa lautan – pun dikatakan pernah menjadi Indra.
• Baruna punya dua wujud : wujud naga dan manusia. Tapi sebenarnya dia juga Aditya, dengan kata lain dia adalah ‘kakak’ dari Wamana dan Indra.
• Mahabali konon merupakan singkatan dari ‘Mahatma Bali’ yang artinya ‘Bali Yang Berjiwa Besar’.
• Mahabali adalah cucu Prahlada, dan dia termasuk dalam golongan Danawa.
• Narayana adalah nama lain Wisnu.



Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia