Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

28 October 2014

Mitospedia India: Avatar Siwa - Hanoman dan Sarabha



MITOSPEDIA VEDIC / VEDA / HINDU
AWATARA SIWA – HANOMAN AWATARA
Nama lain : Anjaneya, Anoman, Hanuman, Hanumat, Bayu Putra, Maha Bala, Phalguna Shaka, Anjani Suta, Rudra.
Arti Nama : Yang Pipinya Cacat (Hanoman), Putra Bayu (Bayu Putra), Yang Sangat Kuat (Maha Bala), Teman Arjuna (Phalguna Shaka), Putra Anjani (Anjani Suta / Anjaneya), Guntur (Rudra).
Ras : Wanara Awatara (Awatara Siwa), Chiranjiwin => Dewa.
Senjata : Gada (dan kuku Pancanaka)
Ayah : Batara Guru (Siwa) atau Batara Maruta (Bayu) atau Wanara Kesari
Ibu : Anjani
Masa Kemunculan : Dwapara Yuga
Lawan Utama : Rahwana
Peran : Dewa pelindung dari kekuatan jahat

(Catatan : Pembahasan tokoh Hanoman ini dari terutama dari sudut pandang Ramayana versi Walmiki, dan Ramayana versi Tulasi)

==KELAHIRAN==
Ibu Hanoman bernama Anjani, seorang apsara (bidadari) yang dikutuk untuk turun ke bumi. Di bumi ia memilih wujud wanara sebagai rupa duniawinya. Versi Nusantara (Jawa maupun Bali) menyatakan bahwa Anjani adalah anak seorang bidadari dengan seorang rsi bernama Gotama yang berubah menjadi wanara karena berebut Cupu Manik Astagina (sebuah cepuk - kotak perhiasan – yang konon bisa mengabulkan segala kehendak atau melihat pemandangan di belahan dunia mana saja) dengan dua saudaranya Subali dan Sugriwa.

Dalam wujud wanara ini, Anjani ditaksir oleh Bayu, dewa angin yang akhirnya membuahinya. Versi lain mengatakan bahwa Anjani dibuahi oleh Siwa. Tapi apapun versinya, kebanyakan versi (terutama versi Tulasi) mengatakan bahwa Siwa menitis kepada Putra Anjani dan lahirlah seekor wanara kecil yang konon awalnya bernama Anjaneya.

Pada suatu ketika, Anjani sedang sibuk dengan suatu ‘urusan’ dan Anjaneya merengek minta makan, dan Anjani menyuruh Hanoman mencari buah-buahan yang warnanya jingga. Entah karena alasan apa, Hanoman keliru mengira matahari itu semacam buah berwarna jingga yang sangat besar, apalagi ketika ia melihat Kala Rau (biang gerhana) melintas untuk menelan matahari. Wanara kecil itu menghajar Kala Rau lalu berusaha menelan matahari. Kala Rau yang kaget sekaligus kesal ada monyet kecil yang mengacaukan siklus gerhana akhirnya melapor pada Indra.

Meski Kala Rau dan Indra bermusuhan, tapi Indra menindaklanjuti laporan Kala Rau soal keberadaan monyet kecil ‘kurang ajar’ yang hendak menelan matahari itu. Indra langsung melemparkan bajra (tongkat petir) miliknya kepada Anjaneya dan hantaman bajra itu membuat Anjaneya terhempas ke bumi.

Bayu sempat kaget ketika melihat anaknya jatuh bebas dari angkasa. Dewa angin itu segera menangkap tubuh Anjaneya dan mendaratkannya di sebuah gua. Ketika tahu Anjaneya sudah tidak bernafas, Bayu marah besar dan dengan melihat bekas hantaman di pipi Anjaneya, Bayu langsung tahu bahwa ini adalah ulah Indra. Sebagai bentuk protes, Bayu menghentikan seluruh aliran udara di muka bumi. Kontan saja makhluk-makhluk hidup mulai sekarat dan ini membuat Brahma akhirnya menemui Bayu dan menanyakan alasan Bayu mangkir dari kewajibannya. Bayu akhirnya menjelaskan bahwa ia tidak akan mengalirkan udara lagi karena anaknya tewas di tangan Indra. Brahma pun akhirnya menyeret (lebih tepatnya menteleportasikan) Indra ke hadapan Bayu dan menyuruh raja dewa itu minta maaf pada saudaranya. Bayu sendiri tidak terlalu ambil pusing dengan permintaan maaf Indra. Ia hanya ingin anaknya hidup kembali. Brahma akhirnya menghidupkan kembali Anjaneya, namun karena wanara itu kini pipinya cacat akibat hantaman bajra Indra, namanya dirubah menjadi Hanoman – yang pipinya cacat. Brahma juga menganugerahkan kekebalan akan Brahmastra pada Hanoman, sementara Indra menganugerahinya keabadian. Tapi ... supaya tidak mengancam keselamatan Surya (matahari) lagi, Indra dan Brahma menghapus ingatan Hanoman soal kemampuannya yang bisa terbang.

==BERTEMU RAMA==
Setelah dewasa, Hanoman mengabdi kepada kakak-beradik pemimpin kerajaan wanara Kiskenda yakni Subali dan Sugriwa. Subali adalah rajanya sementara Sugriwa bertindak sebagai perdana menteri. Sampai suatu ketika Subali mendapat misi untuk membunuh beberapa raksasa di suatu tempat. Pada saat itu Subali berpesan jika dari gua keluar darah berwarna putih, itu artinya dia kalah dan Sugriwa harus menutup pintu gua. Tanpa diduga Subali, ternyata raksasa yang dibunuhnya mengalirkan darah putih dan itu membuat Sugriwa salah paham dan menutup pintu gua.

Sugriwa kembali ke kerajaannya dengan penuh duka. Secara hukum, tahta kerajaan harusnya jatuh ke tangan Anggada, putra Subali dengan Tara. Tapi karena Anggada masih kecil dan dianggap belum layak memimpin oleh para tetua dan perwira (termasuk Hanoman), dewan kerajaan sepakat mengangkat Sugriwa menjadi raja.

Sugriwa memerintah dengan cukup baik sampai suatu ketika Subali – yang ternyata masih hidup – muncul di depan Kiskenda sambil meraung marah lalu langsung menyerang Sugriwa yang dia anggap pengkhianat. Hanoman berusaha menahan Subali, tapi Subali tidak mau dengar. Bahkan ia akhirnya mengusir Sugriwa, Hanoman, dan sejumlah besar dewan kerajaan karena ia anggap berkhianat.

Sugriwa bersama Hanoman akhirnya masuk ke dalam rimba, membentuk sebuah kelompok kecil wanara. Beberapa kali Subali menyerang kelompok Sugriwa dan berkali-kali pula kelompok Sugriwa masuk lebih dalam lagi ke dalam rimba. Dalam hal kekuatan, Subali memang lebih kuat dan perkasa daripada Sugriwa selain itu, Sugriwa tidak pernah mengizinkan Hanoman beradu tanding dengan Subali karena hak menantang seorang raja ada di tangan sesama raja (Hanoman hanya semacam punggawa di kerajaan Sugriwa).

Sampai suatu ketika Hanoman bertemu dengan Rama. Pertemuannya dengan Rama kemudian mengubah keadaan. Rama berhasil membunuh Subali, Sugriwa kembali bertahta, dan sebagai balas budi kepada Rama, Sugriwa mengutus Hanoman, Jambawan, dan sekelompok wanara lainnya untuk mencari keberadaan Sinta. Rama memberikan cincinnya kepada Hanoman supaya saat Hanoman bertemu Sinta, Sinta akan mengenali Hanoman sebagau utusannya.

==MENYUSUP KE ALENGKA==
Rombongan grup pencari itu diberi petunjuk oleh Sempati tentang letak Alengka. Ketika rombongan itu sampai di bibir pantai, para wanara pun kebingungan karena mereka tidak terbiasa berenang dan hanya beberapa orang dari mereka yang bisa melompat jauh dan itupun tidak aman karena salah-salah mereka bisa dikepung pasukan Alengka ketika mendarat di Alengka sana.

Jambawan, satu-satunya beruang dalam kelompok grup pencari itu, akhirnya memberitahu Hanoman bahwa ia bisa masuk ke Alengka tanpa terdeteksi dengan cara terbang. Butuh waktu agak lama (mungkin beberapa jam) bagi Om Beruang Jambawan untuk memulihkan ‘amnesia’ Hanoman .

Saat ingatannya pulih, Hanoman pun terbang melesat ke angkasa. Saat mendarat di Alengka, ia mengambil rupa sebagai seekor monyet kecil (beberapa versi menyebut ia mengambil rupa sebagai kucing) dan mencari Sinta ke sepenjuru Alengka. Saat Hanoman menemukan Sinta di sebuah taman yang dijaga ketat, Hanoman sempat mengajak Sinta untuk ikut bersamanya tapi Sinta tidak mau dan menyuruh Hanoman kembali kepada Rama supaya Rama mau menyerbu Alengka dan mengambil kembali dirinya dengan jalan kesatria (Aturan kesatria pada masa itu : kalau istri / anak diculik, sang suami / ayah harus datang ke rumah si penculik dan menuntut si penculik mengembalikan keluarga mereka. Jika tidak mau, sang suami / ayah harus adu tanding dengan si penculik sampai salah satunya tewas. Aksi balas menculik seperti yang diusulkan Hanoman bisa dilakukan tapi ... agak memalukan).

Pasca keluar dari taman tempat Sita disekap, alih-alih menghadap Rahwana untuk menyampaikan tuntutan Rama, Hanoman lebih memilih ‘cara kasar’ untuk menyampaikan tuntutan Rama. Ia mengamuk dan membunuhi para raksasa sehingga memaksa Indrajit, putra Rahwana, untuk membelenggunya dengan Brahmastra.

Hanoman terbelenggu, dan para raksasa pun beramai-ramai mengarak Hanoman kepada Rahwana. Saat bertemu dengan Rahwana, Hanoman menyampaikan tuntutan Rama : “Kembalikan Sinta dan Paduka akan diampuni, jika tidak Alengka akan dihancurkan dan Sri Rama akan membunuh Paduka!”

Kontan saja Rahwana berang, dan ia pun mengabaikan status Hanoman sebagai duta (di mana pada masa itu duta memiliki kekebalan diplomatik, tidak peduli berapapun kerusakan yang ia timbulkan ) dan menyuruh para tentaranya untuk membakar Hanoman. Kesalahan fatal . Karena Hanoman sudah dijanjikan oleh Brahma bahwa takkan ada satupun senjata yang dapat menyakitinya dan Indra menganugerahinya keabadian, maka yang terjadi adalah Hanoman lepas dan dengan ekor yang terbakar, ia membakar rumah-rumah penduduk Alengka sebelum ia memadamkan ekornya di laut dan terbang kembali ke kelompoknya selagi Indrajit dan lainnya kerepotan memadamkan api di Alengka.

Konon pada saat Hanoman ada di Alengka, Hanoman pulalah yang membujuk Wibisana untuk berpaling kepada Rama alih-alih tinggal di Alengka.

==PENYERBUAN KE ALENGKA==
Karena Rahwana jelas-jelas tidak menunjukkan itikad baik, bahkan saudaranya, Wibisana bergabung pula dengan Rama, maka pertempuran pun tak terhindarkan. Rama dan berbaris menuju Alengka namun sekali lagi terhalang oleh lautan. Karena Baruna – dewa laut – tidak bersedia melanggar hukum alam dengan membelah lautan bahkan untuk seorang Awatara Wisnu sekalipun, Hanoman dan para wanara lainnya akhirnya membangun jembatan yang menghubungkan daratan utama dengan Alengka.

Saat jembatan selesai, pertempuran pun dimulai. Hanoman adalah salah satu petarung utama di kubu Rama. Meski tidak tercatat membunuh tokoh-tokoh utama Alengka, Hanoman berhasil melibas sebagian besar pasukan Alengka. Selain itu, Hanoman juga dikenal sebagai penyelamat Laksmana – saat Indrajit melepaskan panah beracun Nagastra kepada Laksmana.

Efek panah ini fatal : membuat Laksmana koma dan akan mati dalam waktu setengah hari. Para tabib wanara mengatakan hanya tanaman obat Sanjivani (Selaginella bryopteris)yang tumbuh di Himalaya sajalah yang bisa menyembuhkan Laksmana tapi jarak sejauh itu mustahil ditempuh dengan cara biasa. Di tengah kebingungan itu, Hanoman mengajukan diri untuk membawa tanaman itu sebelum matahari terbit keesokan harinya.

Rahwana yang tahu Hanoman akan mencoba mencari penawar bagi Laksmana, mengutus seorang prajurit penyihir bernama Kalanemi untuk menghentikan Hanoman. Hanoman sempat bergumul dengan raksasa itu sepanjang perjalanan sebelum akhirnya berhasil ‘membereskan’ pengganggunya dan sampai di bukit tempat Sanjivani berada.

Tapi ... kita semua juga tahu ... meski kita disuguhi deskripsi tanaman oleh seorang ahli obat / ahli botani paling ahli sekalipun, kalau kita awam soal tanaman pasti akan kebingungan juga. Begitu pula dengan Hanoman. Karena tidak tahu mana yang Sanjivani dan mana yang bukan, akhirnya Hanoman membawa satu (atau mungkin sebagian) bukit itu kembali ke perbatasan Alengka.

Laksmana kembali ke medan laga dan membunuh Indrajit sementara Rama membunuh Rahwana.

==PASCA PERTEMPURAN DI ALENGKA==
Pasca pertempuran di Alengka, Rama sempat meminta Sinta membuktikan kesuciannya dengan cara membakar Sinta. Saat Sinta lulus ujian, Rama memboyong Sinta kembali ke Ayodhya dan sebuah pesta akbar diadakan. Hanoman pun diundang ke sana tapi tanpa mengharapkan imbalan apa-apa. Di pesta itu Sinta menghadiahi Hanoman sebuah kalung dari batu permata paling bagus yang ia kenakan saat di pesta. Tapi yang dilakukan Hanoman pada kalung itu adalah menggigitinya (atau melakukan tindakan lain yang intinya merusak kalung itu). Saat beberapa orang menanyakan apa maksud Hanoman ia hanya menjawab bahwa ia sama sekali tidak merasakan rasa / kehadiran Rama dan Sinta dalam batu itu. Karena itu baginya batu itu tidak berharga.

Para hadirin, terutama Laksmana marah kepada Hanoman. Mereka menganggap Hanoman tidak menghargai pemberian Sinta. Tapi Hanoman berkilah bahwa untuk apa ia diberi hadiah kalau ia sudah memiliki Rama dan Sinta dalam hatinya? Laksmana menjadi semakin emosi tapi Rama kemudian menyuruh Hanoman membelah dadanya dan di sana para hadirin menyaksikan di jantung Hanoman tergambar citra Rama dan Sinta.

Dalam pesta itu pula Hanoman mengucapkan salah satu sumpahnya yang terkenal : “Selama nama Rama masih disebut di muka bumi, Hanoman menolak untuk meninggalkan dunia ini.”

Hanoman kemudian menjadi pertapa pasca era Ramayana usai.

==PASCA RAMAYANA==
Hanoman juga muncul di era Mahabaratha di mana ia pernah ‘mengerjai’ Bima dan Arjuna. Bima pernah dikerjai saat ia tengah melintas di tengah hutan dan mendapati seekor kera putih besar (Hanoman) tengah tidur-tiduran di jalan setapak yang akan dilewati Bima. Bima meminta Hanoman untuk minggir tapi Hanoman tidak mau dan menyuruh Bima melompatinya saja. Bima tidak mau melakukan itu karena hal itu dianggap tidak sopan dan akhirnya Hanoman mengatakan, “Kalau kau bisa angkat ekorku, aku akan minggir.”

Bima awalnya merasa ekor kera putih itu beratnya tidak seberapa dan tapi akhirnya merasa berat sekali saat mengangkat ekor itu. Akhirnya kera itu memperkenalkan diri sebagai Hanoman, saudara satu ayah dengan Bima.

Sementara Arjuna ... kadang-kadang kebablasan sombongnya. Arjuna pernah sesumbar bahwa ia lebih hebat daripada Rama dan bisa membuat jembatan dari panah-panahnya tanpa minta bantuan para wanara. Hanoman pun menantang Arjuna untuk membuat jembatan panah sementara Hanoman akan menguji kekuatan jembatannya. Kalau Arjuna kalah, Arjuna harus menyembah Hanoman, demikian pula sebaliknya. Saat jembatan selesai dan Hanoman berpijak pada jembatan itu, jembatan itu hancur lebur. Arjuna pun menghaturkan sembah pada Hanoman namun Hanoman menolak sembah Arjuna.

Sebagai pengganti sembah kepada Hanoman, Arjuna diharuskan membuat sebuah kober / umbul-umbul bergambar Hanoman oleh Kresna dan umbul-umbul itupun dibawa saat Arjuna maju saat perang Bharatayudha. Hanoman konon turut merasuk ke dalam umbul-umbul itu dan saat Karna dikalahkan Arjuna, sosok Hanoman keluar dari umbul-umbul itu dan terbang ke angkasa, ke kahyangan.

==HANOMAN DI NUSANTARA==
Di Nusantara, terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah, Hanoman adalah keponakan Subali dan Sugriwa. Ibunya bernama Anjani dan ayahnya adalah Batara Guru. Hanoman diasuh oleh Batara Bayu dan sesudah dewasa ia dikirim untuk mengabdi pada Sugriwa. Garis besar cerita lainnya sama hanya saja ia dikatakan mencabut kuku Surpanaka (adik Rahwana yang sempat menggoda Rama saat Rama dibuang di hutan) dan kuku itu terpasang di tangan Hanoman sebagai kuku Pancanaka. Di versi wayang ini pula, dikatakan bahwa bukan Rama yang membunuh Rahwana. Rama hanya melukai Rahwana dan Hanoman-lah yang akhirnya menindih Rahwana dengan sebuah gunung serta terus hidup untuk menjaga gunung itu agar sukma Rahwana tidak lepas. Sukma Rahwana ini kadang-kadang lepas dan ‘bikin perkara’ seperti yang pernah terjadi saat sukma Rahwana merasuki Antareja sehingga membuat Gatotkaca dan Antareja ‘berantem’. Hanya Hanoman seorang yang bisa mengalahkan dan memenjarakan kembali sukma Rahwana itu.

Dalam serat Kanda Anoman (yang konon mempengaruhi babar wayang Jawa Timur), dikatakan bahwa Anoman sebenarnya adalah anak Rama dan Sinta sebelum Sinta diculik oleh Rahwana namun wujud awalnya adalah janin yang keguguran (gumpalan darah), dibawa oleh Batara Guru, tak sengaja jatuh di tempat Anjani yang sedang tapa ngodok (tapa tanpa busana) dan ketetesan air mani Batara Guru lalu dimakan oleh Anjani dan TADA! Jadilah Anjali Kencana alias Anoman.

Hanoman dalam versi pewayangan Jawa konon mati bertahun-tahun setelah kematian Parikesit (anak Abimanyu) saat melawan seorang raja raksasa,Yaksadewa, yang merupakan jelmaan Batara Kala pada era pemerintahan Raja Jayabaya dari Kadiri.

==PEMUJAAN==
Para pemuja Hanoman biasa memuja Hanoman sebagai dewa perlindungan dari kekuatan jahat.

==TRIVIA==
• Hanoman berbagi karakteristik yang sama dengan Parasurama (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/859581364054628/?type=1&permPage=1), yakni sama-sama awatara Trimurti dan sama-sama merupakan Chiranjiwin.
• Hanoman adalah salah satu dari sedikit wanara yang masih diceritakan kisahnya pada era Mahabaratha.
• Hanoman adalah satu-satunya wanara yang bisa terbang dan mengubah wujudnya sesuka hati.
• Dalam banyak Ramayana versi Asia Tenggara di antaranya versi Ramakien (Ramayana versi Thailand), Wayang Bali, dan Wayang Jawa Tengah, Hanoman adalah keponakan dari Subali dan Sugriwa.
• Hanoman dipakai sebagai maskot SEA GAMES 1997 di Jakarta.

Sumber :
Rajagopalachari, C. 2008. Ramayana (Edisi Asli). Penerbit Diva Press.
Krisha, Anand. 2010. The Hanuman Factor. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.
http://www.hindu-blog.com/2009/06/what-does-hanuman-mean-meaning-of-term.html
http://greenmesg.org/mantras_slokas/bhakta_hanuman-twelve_names.php
http://www.vedasastra.com/1613/2010/08/16/hanoman-jangan-menyembahku-karena-aku-hanyalah-hewan/
http://niyudz.wordpress.com/2013/12/22/pertemuan-antara-anoman-dan-bima/
http://blvckshadow.blogspot.com/2010/03/anoman.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hanoman
http://en.wikipedia.org/wiki/Hanuman
Terima kasih kepada : Gerardo Viagta dan Bapak Nyoman Hartanegara dari Indonesia Wayang Klub atas penjelasannya soal Anoman versi Jawa dan Bali.
 
Sumber artikel ini: LCDP FB Page
 

21 October 2014

Mistipedia Nusantara - Wong Samar


Mistipedia (Mistik) / Mitospedia Nusantara

WONG SAMAR

Arti Nama : Orang ‘Halus’
Anggota : Celuluk, Tonya, Memedi, Gregek Tunggek, Jaka Tunggul, Bererong, Banaspati
Dipercayai oleh : Masyarakat Bali

Di kalangan masyarakat Bali, terutama yang berada di desa dan pegunungan, ada kepercayaan tentang ‘Wong Samar’ yakni kelompok makhluk dimensi astral yang hidup di sekitar mereka serta kadang-kadang suka ‘usil’ menculik manusia yang mereka sukai. Wong Samar kurang lebih sama seperti ‘dhemit’ dan ‘danyangan’ dalam kepercayaan masyarakat Jawa tradisional. Mereka dipercaya hidup di mata air, pohon besar, rumpun bambu, dan tempat-tempat lain yang dianggap ‘angker’.

Para balian (dukun Bali) punya banyak versi penjelasan soal kehidupan Wong Samar. Ada yang menjelaskan bahwa mereka punya tatanan seperti manusia (dengan raja, menteri, kepala dusun, dsb.), ada yang mengatakan mereka memiliki rupa mirip manusia hanya tinggal di alam lain, ada pula yang mengatakan bahwa wujud mereka lumayan menyeramkan.

Tapi secara umum ada beberapa golongan Wong Samar yang diketahui pernah bertandang ke dunia manusia dan mereka adalah :
1. CELULUK
Celuluk adalah leak tingkat rendah, anak buah Rangda (Ratu Leak) yang sering dimunculkan dalam Tari Calonarang sebagai leak yang gemar menakut-nakuti manusia tapi tidak bisa menyakiti manusia secara langsung. Celuluk biasa digambarkan sebagai manusia berkepala botak di bagian depan (sekitar dahi), tidak memiliki mata (matanya berlubang), bertaring, dan memiliki tawa yang suaranya menyeramkan. Celuluk wanita dikatakan memiliki ukuran payudara yang tidak lazim (sangat besar dan menggantung) seperti hantu Wewe Gombel di Pulau Jawa.
2. TONYA
Adalah Wong Samar penghuni tempat-tempat gelap, lembap, dan berair seperti sungai, danau, atau gua. Mereka digambarkan memiliki rupa seperti anak-anak dengan rambut acak-acakan walau ada juga yang mengatakan mereka memiliki wajah yang menyeramkan. Para orangtua sering menggunakan tonya ini untuk menakut-nakuti anak-anak agar tidak terlalu lama bermain di sungai.
3. MEMEDI
Adalah Wong Samar penghuni rumpun bambu atau pohon-pohon lebat. Wong Samar ini biasanya memiliki rupa seperti raksasa dalam kisah-kisah wayang dengan mata besar melotot dan rambut panjang acak-acakan. Wong Samar yang satu ini juga konon dikenal karena suka menculik orang. Mereka yang diculik Wong Samar biasanya baru kembali setelah keluarga korban memberikan ‘tebusan’ melalui perantaraan seorang balian.
4. GREGEK TUNGGEK
Wujudnya seperti kuntilanak. Biasa tinggal di pohon, kuburan, dan rumah kosong.
5. JAKA TUNGGUL
Namanya berarti ‘pohon enau yang berukuran besar’. Jaka Tunggul adalah semacam pohon siluman. Wujudnya seperti pohon tapi bisa bergerak sesuka hatinya.
6. BERERONG
Adalah Wong Samar yang berbentuk ular, mirip dengan Sibaganding Tua (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.720171157995650.1073741827.307835652562538/693292090683557/?type=1&permPage=1) tapi digunakan untuk pesugihan. Sama seperti Sibaganding Tua, mereka bisa menyelinap ke rumah mana saja sesuka hati mereka dan sekali rumah dimasuki Bererong, pasti ada harta yang hilang. Saat mereka kembali pada tuan mereka, Bererong akan menggoyangkan badan mereka dan dari tubuhnya akan keluar sejumlah barang berharga yang tadi mereka curi.
7. BANASPATI
Tidak seperti kepercayaan di Jawa, Banaspati di Bali tidak berwujud bola api melainkan seperti barong atau anjing yang bisa membesar sampai ukuran yang ekstrem. Ada dua versi Banaspati Bali, yang pertama dia adalah Wong Samar dan yang kedua dia adalah ancangan (penjaga) tempat keramat. Banaspati Bali sendiri jarang menampakkan diri.

==TRIVIA==
• Sandekala, kelompok antagonis dalam komik Nusantaranger, memiliki pasukan reguler yang disebut Celuluk.
• Celuluk adalah Wong Samar yang paling sering muncul.
• Gambar yang Admin pakai di posting ini juga merupakan gambar celuluk.

Sumber :
http://www.anehdidunia.com/2013/03/hal-mistis-di-pulau-bali.html
setra.freevar . com
http://majalahhinduraditya.blogspot.com/2013/04/mitos-pohon-angker-dan-kuburan.html
http://titragunawijaya.blogspot.com/2012/10/segehan.html
Majalah Liberty Tahun 2010
 
Sumber artikel ini: 
Le Chateau de Phantasm Facebook Page

EVERNAPEDIA - Crossbow vs Bow

Siapa bilang yang lebih canggih pasti lebih praktis?

EVERNAPEDIA RESEARCH

Crossbow vs Bow
Busur Silang vs Busur
Kategori Riset: Senjata Abad Pertengahan

Pertama-tama kita harus membahas sedikit fisika mengenai asal kekuatan anak panah yang meluncur. Kekuatan busur berasal dari kombinasi jarak tarikan tali busur dan draw weight. Seberapa jauh tali busur ditarik sebelum melepaskan anak panah menjadi satu faktor. Faktor lainnya (draw weight) merupakan jumlah kekuatan yang dibutuhkan untuk menarik tali busur secara penuh.

Dari kedua faktor di atas kita sudah menemukan masalah pada crossbow. Jarak tarikan tali busur pada crossbow jauh lebih pendek daripada busur pada umumnya. Untuk menggantikan kekurangan pada hal tersebut, draw weight sebuah crossbow umumnya amat tinggi. Crossbow eropa masa medieval memang memiliki kekuatan yang besar, tetapi karenanya mengisi ulang anak panah menjadi proses yang sulit dan memakan waktu. Dikarenakan draw weight yang amat tinggi, tidak mungkin bagi tentara untuk mengisi anak panah crossbow menggunakan tangan kosong. Pada umumnya mereka harus menggunakan alat bantu seperti cranequins atau windlass.

Bentuk proyektil kedua senjata jarak jauh ini juga memiliki karakteristik berbeda. Anak panah dari busur memiliki panjang dan berat yang lebih besar daripada anak panah crossbow (bolt). Karena hal ini, anak panah busur dapat mencapai jarak yang lebih jauh daripada bolt yang ditembakkan dari crossbow. Bolt yang bentuknya pendek dan tebal akan kehilangan stabilitas ketika terbang jauh dan menjadi kurang mematikan. Desain tersebut cocok untuk memberikan pukulan yang kuat dalam jarak pendek (karena ringan, bolt dapat melaju lebih cepat). Di lain sisi, anak panah dari busur (meskipun tidak memberikan pukulan sekuat crossbow medieval) dapat tetap stabil ketika terbang untuk jarak yang jauh.

Sifat proyektil tersebut membawa pada isu lebih lanjut, cara menembakkan kedua senjata tersebut. Pemanah dengan busur dapat membuat barisan tebal, berada di belakang formasi dan menembak melalui kepala tentara teman di depan mereka. Sementara itu crossbowmen harus membuat barisan tipis, berada di depan formasi dan menembak lurus ke depan dalam lajur datar.

Salah satu kelebihan dari crossbow berada pada mekanisme mereka. Pemanah dengan crossbow dapat menarik tali busur dan membiarkan tali tersebut terkunci dalam keadaan siap dipakai. Seorang crossbowmen dapat bersiaga dengan crossbow yang siap untuk ditembakkan setiap saat. Di lain sisi, seorang pemanah dengan busur tidak dapat memaksakan otot tangan mereka untuk menarik tali busur untuk waktu yang lama. Tentu saja busur dapat disiapkan selagi pemanahnya berjalan, sementara seorang crossbowmen tidak dapat bergerak ketika sedang mengisi ulang bolt.

Baik crossbow maupun busur memiliki kekuatan tersendiri yang mematikan. Namun ketika hujan datang dan membuat tali busur basah, kekuatan tersebut tidak dapat dihantarkan. Perbedaan karakteristik kedua senjata itu memiliki peran dalam skenario ini. Membawa tali busur cadangan di bawah helm merupakan hal yang umum bagi pemanah. Apabila tali busur menjadi basah, mereka dapat mengganti tali busur tersebut dengan yang kering. Namun untuk crossbow, hal itu tidak memungkinkan. Masih ingatkah bahwa kekuatan utama crossbow datang dari draw weight-nya? Mengganti tali busur sebuah crossbow di tengah pertarungan bukanlah hal yang mungkin dilakukan. Untuk mengganti tali busur crossbow, seorang tentara harus datang ke bengkel pandai besi dan menggunakan peralatan yang tepat.

Keuntungan menggunakan crossbow akan nampak dalam skenario pengepungan kastil. Seorang crossbowmen dapat mengisi ulang senjata mereka di balik perlindungan dinding. Pengepungan benteng juga umumnya berlangsung dalam jangka waktu yang amat lama. Karena ini, isu kecepatan isi ulang peluru crossbow menjadi tidak berarti.

Catatan: crossbow yang dibahas dalam artikel ini adalah "heavy crossbow" yang membutuhkan alat bantu untuk mengisi ulang bolt (Identik dengan masa-masa akhir Medieval). Crossbow sesungguhnya sudah ditemukan dari jaman Roma ataupun pada Cina kuno. Crossbow ini memiliki karakteristik yang berbeda, tetapi tetap berjalan dalam prinsip yang serupa. Contohnya seperti repeating crossbow (Chu-ko-nu) dari Cina kuno. Chu-ko-nu memiliki mekanisme untuk mengisi ulang anak panah dengan mudah. Pada bagian atas crossbow terdapat balok berisi sejumlah anak panah. Dengan mendorong dan menarik tuas yang terletak di sisi crossbow, bolt crossbow akan meluncur dan mengisi ulang dengan sendirinya. Mekanisme ini dapat bekerja secara efisien karena draw weight Cho-ko-nu tergolong rendah. Di tangan tentara terlatih, Cho-ko-nu dapat menembakkan 10 bolt dalam 15 detik. Tentu saja untuk mencapai kecepatan tembak ini, kekuatan dikorbankan.

Referensi:
https://www.youtube.com/user/lindybeige
http://www.lloydianaspects.co.uk/weapons/crossbow.html
https://www.youtube.com/watch?v=ly7bU_3EkH0
http://en.wikipedia.org/wiki/Repeating_crossbow

Sumber artikel ini: 
Le Chateau de Phantasm - Official Facebook Page

11 October 2014

Monstropedia - Cambion

Devil may cry, and cambions make them cry.

 
Monstropedia
Cambion – Peranakan Manusia dan Iblis

Arti Nama : Perubahan, Penyimpangan
Ras : Separuh Manusia, Separuh Iblis (Incubus atau Succubus)
Anggota Ternama : Old Dante (Devil May Cry Series), Merlin (Legenda King Arthur), Caliban (Drama Tempest karya Shakespeare).

Cambion, boleh dibilang adalah sosok ‘tandingan’ dari Nephilim – peranakan manusia dengan malaikat – bedanya salah satu ayah atau ibu mereka adalah iblis meski boleh dibilang pembuahan Cambion itu agak sedikit lebih rumit daripada Nephilim.

Legenda aslinya menyatakan bahwa sebenarnya Cambion adalah hasil peranakan succubus dan incubus dengan menggunakan ‘jasa’ wanita dan pria dari golongan manusia. Hal ini dikarenakan succubus dan incubus tidak bisa bereproduksi secara langsung sehingga mereka membutuhkan bantuan manusia dengan tahap-tahap sebagai berikut :
• Succubus akan bersetubuh dengan seorang pria dan menampung spermanya.
• Succubus akan memberikan sperma itu kepada incubus
• Incubus akan bersetubuh dengan seorang wanita dan akan menginjeksikan sperma manusia yang didapat succubus pasangannya ke wanita tersebut.
• Wanita itu akan hamil dan akan menghasilkan seorang anak yang disebut cambion.

Secara sepintas, Cambion tampak seperti manusia normal meski terkadang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan seperti manusia umumnya : detak jantung dan hembusan nafas mereka tidak terasa. Cambion akan terus tampak seperti anak normal sampai usia mereka menginjak tujuh tahun di mana mereka mulai menunjukkan perilaku jahat yang tidak biasa.

Mereka biasanya dideskripsikan sebagai makhluk licik dan jahat, memiliki pesona ketampanan atau kecantikan yang mampu memikat manusia manapun. Mereka gemar melakukan hubungan seksual dengan siapapun juga demi memenuhi tujuan mereka (yang biasanya tidak baik), sehingga mereka dijuluki ‘sexual vampire’.

Tapi tidak semua Cambion jahat, Penyihir Merlin, yang dideksripsikan memiliki ayah seorang incubus, tidak menunjukkan perilaku seperti Cambion pada umumnya. Ia bahkan dikenal sebagai teman dekat Raja Arthur dan membantu sang raja dalam melawan musuh-musuhnya.

==TRIVIA==
• Old Dante dalam franchise game Devil May Cry, adalah peranakan iblis Sparda dan wanita manusia Eva. Dante memenuhi syarat dan kriteria untuk digolongkan sebagai Cambion meski pihak Capcom sendiri tidak pernah menyebut Dante sebagai Cambion dalam game.
• Proses pembuahan Cambion seperti yang disebutkan di atas diambil dari buku Malleus Maleficarum. Namun banyak orang di beberapa daerah percaya bahwa Cambion-Cambion seperti Merlin lahir langsung dari hubungan seksual manusia dengan incubus atau succubus, sebab jika dipikir-pikir agak mustahil sperma donor manusia bisa melahirkan anak yang bukan sepenuhnya manusia dan disertai dengan kemampuan supranatural pula.
• Karena incubus dan succubus termasuk golongan iblis, maka secara umum deskripsi Cambion adalah makhluk peranakan manusia dengan iblis.

Sumber gambar :
http://thespellboundseries.blogspot.com/
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Cambion
http://en.wikipedia.org/wiki/Merlin
http://devilmaycry.wikia.com/wiki/Dante
http://www.paranormal-encyclopedia.com/c/cambion/
http://www.paranormal-encyclopedia.com/c/caliban/
— with Adham T. Fusama and 34 others.

Sumber artikel ini: 
Facebook Page Le Chateau de Phantasm
https://www.facebook.com/LCDP.Official

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia