==PEMUSNAH VRITRA==
Dalam Rigveda, sesaat setelah Indra lahir, seekor naga atau Asura
bernama Vritra memblokade seluruh aliran di muka bumi dan membuat
seluruh bumi mengalami kekeringan. Vritra sendiri sangat kuat dan
berlindung di sebuah lembang yang dijaga oleh benteng-benteng kokoh
berjumlah 99 buah.
Vritra sendiri konon tidak pernah bisa
dibunuh dengan senjata apapun karena itu Wisnu (atau Siwa, tergantung
versinya) membimbing Indra kepada seorang rsi bernama Dadichi. Di sana
Dadichi menyatakan bahwa Vritra bisa dibunuh tapi Indra harus
membunuhnya dengan senjata khusus yang terbuat dari tulangnya. Itu
artinya Dadichi harus mati terlebih dahulu sehingga Dadichi pun
melakukan bakar diri.
Para dewa kemudian mengumpulkan
tulang-tulang Dadichi dan dari sana Indra memahat senjata bajra (atau
vajra), yakni semacam tongkat pendek yang memiliki kekuatan petir, lalu
menyerbu benteng Vritra. Pasca meruntuhkan 99 benteng itu, Indra dan
Vritra bertarung sampai sekian lama (versi Purana Srimad Bhagavatam
menyatakan pertarungan itu berlangsung 360 hari).
Indra berhasil
membunuh Vritra dan mengembalikan kembali aliran air ke muka bumi. Pasca
peristiwa itu, Indra diangkat menjadi raja para dewa.
==PERAN SELANJUTNYA==
Secara konstan, Indra dan para prajuritnya – Marut (roh-roh petir) –
bertarung melawan Asura dengan dibantu dewa-dewa lainnya. Tapi dari
sekian banyak Asura yang berhasil Indra tangani, ada beberapa Asura yang
terlampau kuat untuk ia atasi sehingga dalam kondisi seperti ini, para
Trimurti biasanya akan turun tangan membantu Indra.
Asura-asura yang pernah mengalahkan Indra antara lain :
1. Hiranyaksa (dikalahkan oleh Waraha Awatara)
2. Hiranayakasipu (dikalahkan oleh Narasinga Awatara)
3. Mahabali (dikalahkan oleh Wamana Awatara)
4. Tarakasura (dikalahkan oleh Murugan – putra Siwa)
5. Meganada / Indrajit (putra Rahwana, dikalahkan oleh Laksmana, adik Rama)
Indra dan beberapa dewa lain sempat bekerjasama dengan para Asura pada
masa Samudra Manthan (pengadukan lautan susu) di mana saat itu para dewa
yang terdesak dan selalu kalah melawan para Asura yang jumlahnya
semakin banyak, hendak mengambil tirta amerta dari dalam lautan susu
Kshira Sagar. Ketika para dewa sudah berhasil mendapatkan tirta amerta,
maka kekuatan para dewa menjadi imbang dengan para Asura.
==HUBUNGAN DENGAN DEWA LAIN==
Kebanyakan dewa punya hubungan lumayan baik dengan Indra. Indra konon
adalah saudara kembar (tidak identik) Agni – dewa api, dan juga
bersaudara dengan para Aditya lainnya seperti Bayu, Baruna, dan Yama.
Bayu adalah rekan tempur utama Indra, tapi ada masanya Bayu sangat marah
pada Indra terutama saat Indra secara refleks menghantam Hanoman sampai
jatuh ke bumi karena hendak memakan matahari.
Para Astawasu
(Delapan Elemen) adalah bawahan Indra. Meski konon mereka punya pemimpin
sendiri (Prithu), tapi secara umum mereka tunduk pada Indra. Tapi
hubungannya dengan kelompok Graha itu soal lain lagi. Meski Surya,
pemimpin para Graha, adalah saudara kandung Indra, tapi di antara para
Graha juga ada Shukra – yang memihak Asura, Chandra – yang agak semau
gue, serta Rahu dan Ketu yang sebenarnya Asura.
==PERGANTIAN INDRA==
Indra sebenarnya bukan nama satu dewa. Indra adalah gelar yang
diberikan kepada pemimpin para dewa. Setiap Manvantara (periode
pergantian empat zaman dari Satya Yuga hingga Kali Yuga) berakhir, Indra
juga akan diganti. Total ada 14 Indra yang diketahui akan memerintah
kahyangan. Indra yang bertahta saat ini adalah Indra ke-7 dan calon
penggantinya nanti adalah Mahabali.
Masalah pergantian Indra ini
pernah diceritakan dalam Brahmavaivarta Purana. Konon Indra, yang
kelewat bangga dengan prestasinya mengalahkan Vritra, berniat membangun
sebuah istana megah dan meminta arsitek kahyangan, Wiswakarma,
membangunnya.
Tapi Indra terus saja tidak puas dengan rancangan
dan hasil pembangunan Wiswakarma sehingga Wiswakarma yang capek dan
sebal pergi menghadap Brahma. Brahma meneruskan laporan Wiswakarma
kepada Wisnu dan Wisnu pergi ke kahyangan dengan menyaru sebagai seorang
brahmana anak-anak (seperti kasus Wamana Awatara). Di sana Wisnu
mengatakan bahwa istana Indra ini sangat spektakuler. “Belum pernah ada
Indra lain yang membangun istana semegah ini.”
Indra bingung
dengan penjelasan si brahmana anak-anak itu soal ‘Indra lain’ ini dan
Wisnu menjelaskan bahwa ada banyak dunia lain di luar sana (dunia
paralel) di mana setiap dunia punya Indra-nya masing-masing. Setelah itu
sejumlah semut tampak masuk ke ruang pertemuan mereka dan Wisnu pun
tertawa. Saat Indra bertanya apa ada yang lucu, Wisnu menjawab bahwa
semut-semut itu sebenarnya dahulu merupakan bekas Indra juga.
Sesaat kemudian Siwa masuk ke ruangan itu dalam rupa seorang pertapa dan
di dadanya terdapat sebuah gelungan rambut berbentuk lingkaran sempurna
dengan lingkaran di tengahnya. Siwa menunjuk gelungan rambut itu dan
berkata bahwa setiap kali ada rambut di dadanya yang rontok maka satu
Indra mati tapi Indra lain akan muncul untuk menggantikannya, begitu
seterusnya.
Pasca ‘dinasehati’ Wisnu dan Siwa, Indra
membebastugaskan Wiswakarma dari kewajiban membangun istana dan pergi
bertapa. Tapi ... Indrani langsung khawatir dengan keputusan suaminya
ini. Kahyangan tetap membutuhkan seorang raja dan jika Indra pergi tidak
ada yang akan memimpin para dewa. Brihaspati, Graha penguasa planet
Jupiter sekaligus guru para dewa, mendatangi Indra dan meminta Indra
kembali ke tahtanya. Sebab kebijakan juga bisa dipelajari dengan tetap
melaksanakan kewajibannya sebagai raja.
==INDRA DALAM RAMAYANA DAN MAHABARATHA==
Dalam Ramayana, Indra dikatakan turut membantu Rama dalam penyerbuan ke
Alengka. Dalam Mahabaratha, Indra merupakan salah satu dewa yang
dipanggil Kunti untuk memberikan keturunan padanya. Dari Indra, Kunti
mendapatkan anak bernama Arjuna. Indra konon selalu mengawasi Arjuna,
bahkan sempat bersitegang dengan Surya dalam urusan anak-anak mereka.
Surya memiliki seorag anak bernama Karna dan Surya menganugerahinya
zirah Kavacha serta anting-anting Kundala, yang membuat Karna kebal dari
senjata apapun.
Karena khawatir Indra akan menipu Karna supaya
Arjuna tidak kalah perang, Surya berpesan pada Karna untuk tidak
memenuhi permintaan brahmana yang hendak meminta zirah dan
anting-antingnya. Tapi Karna tidak mematuhi saran Surya dan saat Indra
mendatangi Karna untuk meminta Kavacha dan Kundala, Karna memberikan
kedua benda itu kepada Indra. Sebagai gantinya, Indra menganugerahkan
Karna sebuah tombak bernama Vasavi shakti (Kontawijayandanu) yang bisa
membunuh siapa saja dan tak akan pernah meleset tapi cuma bisa dipakai
satu kali.
==KESALAHAN-KESALAHAN INDRA==
Meminjam istilah Sir
John Dalberg-Acton : “Power tends to corrupt, and absolute power
corrupts absolutely. Great men are almost always bad men.” Hal yang sama
juga terjadi pada Indra.
Indra menjadi raja para dewa untuk
waktu yang lama. Tidak seperti raja-raja dunia yang umumnya bertahta
hanya belasan atau puluhan tahun, Indra harus memimpin kahyangan selama
sekitar 4 juta tahun. Hal ini kadang membuatnya mencari hiburan ‘tidak
sehat’ seperti memaksa Wiswakarma membangun istana, atau berselingkuh
dengan seorang wanita bernama Ahalya.
Ahalya sendiri adalah
istri seorang rsi bernama Gotama, salah satu dari Tujuh Sapta Rsi.
Ahalya adalah wanita yang diciptakan Brahma sendiri dan diberikan pada
Gotama yang saat itu usianya sudah senja. Terpesona oleh keelokan
Ahalya, Indra mendatangi Ahalya dengan menyaru sebagai Gotama dan
terjadilah ... hubungan tidak senonoh itu.
Para Sapta Rsi sendiri
adalah pribadi yang sangat berbahaya jika mereka sudah marah. Meski
rata-rata mereka cuma manusia biasa, tapi kalimat yang keluar dari mulut
mereka bisa jadi kutukan yang sangat berbahaya bahkan untuk para dewa
sekalipun. Gotama yang tahu istrinya ‘diperkosa’ Indra, mengutuk Indra
untuk kehilangan kejantanannya (versi lain menyebutkan Indra jadi punya
seribu mata di tubuhnya). Kutukan ini akhirnya hilang setelah beberapa
waktu.
Indra juga sempat berseteru dengan Kresna Awatara soal
masalah pemujaan. Indra menuntut terlalu banyak persembahan dari kaum
penggembala tempat Kresna tinggal sehingga Kresna memutuskan untuk
mendobrak tradisi dengan meminta para penggembala berhenti memuja Indra.
Indra yang marah pada kelakuan Kresna, mengirimkan banjir bandang ke
arah pemukiman para peternak, tapi Kresna mengangkat bukit Govardhana
dan melindungi seluruh penduduk dan ternak di bawah bukit itu sampai
banjir yang dikirim Indra surut sendiri.
==INDRA DI NUSANTARA==
Di Bali, Indra konon sangat berperan besar dalam munculnya Tirta Empul.
Dalam legenda terciptanya Tirta Empul, Batara Indra konon diutus dari
langit untuk menghancurkan raja Mayadenawa yang sakti namun bersifat
angkara murka. Mayadenawa kemudian berlari masuk ke dalam hutan. Agar
para pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan
telapak kakinya. Dari sanalah kemudian muncul nama sebuah desa Tampak
Siring (telapak miring). Mayadenawa akhirnya berhasil ditangkap oleh
Batara Indra, tapi dengan sisa-sisa kesaktiannya, Mayadenawa berhasil
menciptakan mata air beracun yang menyebabkan banyak kematian setelah
meminum air dari mata air ciptannya itu. Batara Indra pun kemudian
menancapkan tombaknya ke tanah dan tersembur air sebagai penawar air
beracun tersebut. Air penawar racun ini dapat menghidupkan kembali
mereka yang telah meninggal akibat meminum racun. Air penawar racun
tersebut kemudian diberi nama Tirta Empul (yang bermakna “air suci”).
Mata air Tirta Empul biasa digunakan untuk upacara melukat atau
peleburan dan penyucian diri, terutama bagi masyarakat Bali.
Dalam pewayangan Jawa dan wayang golek, peran Indra diubah. Ia bukan
lagi raja kahyangan melainkan sesepuh (tetua) para dewa yang fungsinya
hanya memberi nasehat dan masukan. Kepemimpinan kahyangan sendiri
dipegang oleh Batara Guru. Meski begitu Indra tetap merupakan dewa yang
menjadi kombatan utama kahyangan.
==TRIVIA==
• Marut, para prajurit yang melayani Indra, sejatinya adalah putra-putra Diti, ibu para Asura.
• Dalam susunan Lokapala, Indra menjaga arah timur.
• Ada versi yang menyatakan bahwa Gotama yang marah sempat mencacah
Indra jadi potongan-potongan kecil. Saat para dewa bersusah-payah
menyatukan kembali tubuh Indra, mereka mendapati bahwa Indra ternyata
kehilangan ‘bagian paling penting’ milik seorang lelaki.
• Dalam
pewayangan Jawa, Arjuna bukan putra Indra. Arjuna tetap putra Pandu,
tapi Indra mengimbuhi Arjuna dengan anugerah kedewataan.
• Indra
adalah dewa yang jago memanah, sehingga seluruh anak keturunannya
(Arjuna, Abimanyu, Irawan, dan Parikesit) juga memiliki kemampuan ini.
• Konsep Indra sebagai pemimpin para dewa juga diakui dalam agama Buddha.
Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Shachi http://en.wikipedia.org/wiki/Indra www.wisegeek.com/who-is-indra.htm http://www.sanatansociety.org/hindu_gods_and_godd…/indra.htm http://wisatakuliner.com/…/tempat-wis…/item/tirta-empul.html Mohapatra, Saurav dkk. 2007. India Authentic : Indra. Virgin Comics : NY.
Sumber artikel:
Le Chateau de Phantasm Official Facebook Page
https://www.facebook.com/LCDP.Official