Selamat Datang, Para Penjelajah!

Bersiaplah untuk menjelajahi dunia ciptaan imajinasi dari para pencipta dunia dari Indonesia. Dunia-dunia penuh petualangan, keajaiban dan tentunya konflik antara kebaikan dan kejahatan. Maju terus para penulis fantasi Indonesia! Penuhi Takdirmu!

Fantasy Worlds Indonesia juga adalah blog resmi dari serial novel, komik, game dan multimedia FireHeart dan Evernade karya Andry Chang yang adalah versi Bahasa Indonesia dari NovelBlog berbahasa Inggris Everna Saga (http://fireheart-vadis.blogspot.com) dan FireHeart Saga (http://fsaga.blogspot.com)

Rubrik Utama Fantasindo

05 February 2015

Mitospedia Veda: Surya dan Citragupta





MITOSPEDIA VEDA / VEDIC / HINDU
SURYA – MATAHARI 

Nama lain : Arka, Mitra, Aditya, Suraya, Bhanu, Ravi, dan Bhaskar/Baskara
Arti Nama : Matahari (Surya), Yang Dipuja (Arka), Putra Aditi (Aditya), Ravi (Burung Api), Pencipta Cahaya (Bhaskar/Baskara), Cahaya (Bhanu)
Ras : Dewa
Golongan : Aditya, Graha
Lawan Utama : Rahu
Kediaman : Suryaloka
Senjata : Suryastra
Wahana : Kereta kuda yang ditarik 7 kuda putih dan dikusiri oleh Aruna (saudara Garudeya)
Peran : Dewa Matahari, Pemimpin Nawagraha (9 planet dan benda angkasa)
Pasangan : Saranyu, Ragyi, Prabha, Ushas, Cahaya, dan Kunti
Anak : Radheya / Adipati Karna (dengan Kunti), Yama dan Yami (dengan Saranyu), Aswin (dengan Saranyu), Waiwaswata Manu (dengan Saranyu), Sawarni Manu dan Shani / Saturnus (dengan Cahaya).

==LEGENDA==
Surya adalah salah satu saudara kandung Indra. Ia adalah anggota dari para Aditya dan bertanggungjawab memimpin sub-kelompok dewa bernama Nawagraha, sembilan planet dan benda angkasa. Ia digambarkan sebagai pria yang seluruh tubuhnya memancarkan cahaya keemasan. Intensitas cahaya yang terpancar dari dirinya ini bahkan membuat salah satu istrinya sendiri sempat tidak tahan dan minta undur diri sejenak dari kewajiban sebagai istri. Nama istrinya itu adalah Saranyu. Dan untuk menggantikan peranannya, Saranyu menciptakan sosok dewi lain bernama Cahaya dan meminta Cahaya menggantikan tugasnya sebagai istri selagi ia pergi.

Surya mungkin tidak banyak berperan dalam epos dan kisah-kisah Purana, namun ia menurunkan sejumlah anak-anak yang menjadi tokoh populer seperti Waiwaswata Manu yang menjadi pemimpin manusia pertama di periode ini dan Sawarni Manu yang akan menggantikan tugas Waiwaswata di periode berikutnya. Ia juga menurunkan Yama – dewa kematian – dan Sani – yang bertahta di planet Saturnus sekaligus menjadi rekan kerja Yama. Kedua putra kembarnya, Aswin, juga terkenal sebagai dokter para dewa dan kusir tangguh serta menurunkan Nakula dan Sadewa.

==RAMAYANA==
Surya pernah jadi korban ‘kesalahpahaman’ Hanoman saat Hanoman mengira ia adalah buah besar yang menggantung di langit. Ia nyaris ditelan Hanoman kalau Indra tidak turun tangan dan melempar bajranya. Meski ia selamat, Indra akhirnya harus kena getahnya karena Bayu – dewa angin – ngambek akibat anaknya dihantam bajra. Surya sendiri kemudian menjadi salah satu guru Hanoman di samping Bayu.

==MAHABARATHA==
Rsi Durwasa (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/901674869845277/?type=1&permPage=1) pernah menganugerahkan mantera pemanggil dewa kepada Kunti (ibu para Pandawa) supaya para dewa itu bisa memberikan Kunti keturunan jika Kunti ingin keturunan dari dewa tertentu. Karena ceroboh, Kunti membaca mantra itu dengan menyebut nama Surya. Saat Surya sudah ada di hadapannya, Kunti yang ketakutan meminta Surya kembali ke kediamannya saja, tapi Surya menolak. Ia tidak bisa kembali kalau belum ‘menyelesaikan perintah’ mantra yang barusan dilafalkan Kunti. Hubungan antara Surya dan Kunti menghasilkan seorang anak bernama Radheya.

Kunti kemudian membuang Radheya dengan cara menghanyutkan bayi itu di sungai. Tapi untuk menjaga si bayi dari segala marabahaya, Surya menganugerahkan si bayi zirah Kavacha – yang selalu melekat di tubuh Karna sampai menjelang Bharatayudha berlangsung – dan anting-anting Kundala. Benda-benda ini membuat Karna kebal nyaris seluruh macam senjata, namun menjelang Bharatayudha dimulai, Indra yang khawatir dengan keselamatan putranya sendiri, menyaru sebagai brahmana dan hendak meminta zirah dan anting-anting milik Karna. Surya kemudian bergerak lebih dulu. Ia memperingatkan Karna akan tipu muslihat Indra. Tapi Karna bersikeras tidak akan melanggar sumpahnya untuk memberi apapun yang diminta brahmana manapun.

Akhirnya Surya meminta Karna untuk meminta ‘kompensasi’ pada Indra. Jika Indra meminta Kavacha dan Kundala, Indra harus memberi Karna senjata Kontawijayandanu (atau Vasavi Shakti) yang Indra jaga selama ini.

==WAHANA==
Wahana Surya adalah 7 ekor kuda putih yang dikusiri oleh Aruna. Nama-nama kuda itu antara lain :
• Gayatri
• Brhati
• Usnik
• Jagati
• Tristup
• Anustupand
• Pankti
Beberapa pakar memperkirakan 7 kuda ini merepresentasikan 7 hari dalam seminggu atau 7 warna pelangi. Kusir Surya sendiri, Garuda Aruna, adalah kakak dari Garudeya – garuda wahana Wisnu. Aruna dilahirkan cacat tanpa kaki.

==RAHU==
Rahu atau Kala Rau, adalah asura yang pernah menyaru menjadi dewa dan hendak minum Tirta Amerta pasca Mohini Awatara (https://www.facebook.com/LCDP.Official/photos/a.831363553543076.1073741838.307835652562538/849803695032395/?type=1&permPage=1)merebutnya dari para asura. Keberadaannya diketahui oleh Surya dan Chandra (versi Bali menyatakan Dewi Ratih – dewi bulan). Sebagai akibatnya Mohini memenggal kepala Rahu namun karena sudah sempat meminum Tirta Amerta, kepala Rahu menjadi abadi. Tubuhnya sendiri kemudian berubah menjadi sosok asura tanpa kepala yang disebut Ketu. Rahu konon adalah penyebab terjadinya gerhana bulan dan matahari. Dalam periode tertentu Rahu akan berhadapan dengan Surya dan menghalangi sinar Surya mencapai bumi.

==TRIVIA==
• Surya memiliki pengikut dari bangsa Raksasa yang disebut Yatudhana, salah satu dari para Daitya – sepupu langsung Aditya dari bangsa Asura – yakni Bhauvana (Bauwana) adalah pemuja Surya.
• Meski Nawagraha beranggotakan 9 individu, tapi dua individu terakhir dalam daftar anggotanya adalah Rahu dan Ketu. Jadi secara de facto, Surya cuma punya enam ‘bawahan’.
• Dalam Rigweda, Surya disebut sebagai ‘mata dari Mitra, Baruna , dan Agni’. Mengindikasikan bahwa Surya punya kemampuan melihat segala sesuatu yang terjadi di muka bumi.

REFERENSI:
http://www.amazine.co/24981/siapakah-surya-kisah-dewa-matahari-dalam-kepercayaan-hindu/
http://www.mythicalcreatureslist.com/mythical-creature/Seven+Horses+of+the+Sun
http://en.wikipedia.org/wiki/Surya
http://id.wikipedia.org/wiki/Ratih
Sumber gambar : www.molee.deviantart.com

Bottom of Form





CITRAGUPTA – JURU TULIS NERAKA

Nama Lain : Chitragupta, Kayastha
Arti Nama : Kekayaan / Rupa Yang Tersembunyi (Citragupta), Yang Muncul Dari Tubuh Brahma (Kayastha).
Ras : Manusia => Upadevata (Separuh Dewa) / Dewa
Golongan : Kingkara / Yamabala
Pasangan : Dakshina Nandini dan Erawati Shobhawati
Senjata : Lekhani (Pena) dan Katani (Tinta)
Kediaman : Naraka (Yamaloka / Yamapuri)
Peran : Juru Tulis Neraka, Asisten Hakim Pengadilan Orang Mati, Pelindung Para Juru Tulis.

“Karena engkau muncul dari tubuh-Ku (kaya) mulai saat ini kau akan dipanggil Kayastha dan karena engkau terbentuk dari sesuatu yang tidak nyata dalam diriku (pikiran), Aku memberimu nama Citragupta.”
(Batara Brahma)

Citragupta adalah juru tulis neraka. Ia mencatat semua amal baik dan buruk manusia di gulungan kertas / lontar dan ia hafal betul apa saja yang dilakukan setiap jiwa. Ia adalah putra Batara Brahma yang diciptakan Brahma melalui sebuah tapa setelah Yama mengajukan komplain bahwa ia kerepotan mengurus milyaran jiwa yang harus dilahirkan kembali ke dalam 84 rupa kehidupan di tiga dunia. Citragupta biasa digambarkan sebagai seorang pria tua berjubah pendeta yang tengah duduk di depan sebuah buku besar atau tengah menulis di sebuah lontar.

==LEGENDA==
Pada mulanya hanya Yama seorang yang ditugasi oleh Brahma untuk mengurus dunia orang mati. Namun seiring berjalannya waktu, Yama mulai membuat keputusan yang salah seperti menaikkan orang jahat ke Swargaloka dan menceburkan orang baik ke Neraka. Akibatnya Yama mendapat ‘teguran’ dari Batara Brahma dan memperingatkan Yama untuk lebih hati-hati dengan ‘pembukuan pidananya’. Yama sendiri kemudian mengajukan komplain bahwa dia kerepotan mengurus jiwa sebanyak ini (ingat Yama tidak hanya mengurusi jiwa manusia tapi juga jiwa makhluk non-manusia) dan melahirkan mereka kembali dalam 84 rupa kehidupan di tiga dunia (Swargaloka, Dunia Manusia, dan Neraka).

Batara Brahma yang sadar bahwa perkataan Yama ada benarnya kemudian mulai bersemedi. Dalam semedinya itu perlahan-lahan terbentuklah sosok seorang pria dan saat Brahma membuka matanya di hadapannya sudah terbentuk sempurna sosok seorang pria yang memegang kertas dan pena. Batara Brahma pun bersabda, “Karena engkau muncul dari tubuh-Ku (kaya) mulai saat ini kau akan dipanggil Kayastha dan karena engkau terbentuk dari sesuatu yang tidak nyata dalam diriku (pikiran), Aku memberimu nama Citragupta.”

Citragupta pun langsung ditugaskan mengurus pembukuan perkara pengadilan jiwa-jiwa dan tinggal di istana milik Yama. Semenjak pembukuan perkara dipegang oleh Citragupta, Yama jadi lebih mudah memutuskan ke mana jiwa-jiwa yang ia adili harus pergi.

Para duta Yama atau Kingkara biasanya akan membawa jiwa orang yang telah mati ke hadapan Citragupta. Citragupta kemudian akan membacakan semua tindak-tanduk si mati dari buku Agra-samdhani (Buku Besar) yang merupakan kumpulan seluruh catatan perilaku manusia di dunia. Setelah Citragupta selesai membacakan segala hal tentang si mati, Yama akan memutuskan ke mana jiwa si mati itu pergi.

==TRIVIA==
• Erawati, salah satu istri Citragupta, adalah putri Yama, sementara Dakshina adalah cucu dari Surya – dewa matahari. Sehingga Citragupta adalah bawahan sekaligus menantu dari Yama.
• Konon Citragupta adalah manusia pertama yang menggunakan huruf. Tidak dijelaskan apakah ia mempelajari penggunaan huruf dari ibu tirinya, Saraswati, atau dari Brahma langsung.
• Pada saat pertama kali diciptakan, status Citragupta masih menjadi manusia. Tapi setelah pergi ke Neraka, statusnya adalah makhluk adikodrati. Namun tidak jelas juga apakah ia termasuk dewa atau separuh-dewa.

==REFERENSI==
• Daniélou, Alain. 1991. The Myths and Gods of India: The Classic Work on Hindu Polytheism from the Princeton Bollingen Series. Inner Traditions / Bear & Co.
http://en.wikipedia.org/wiki/Chitragupta

Sumber gambar : www.slyuses.files.wordpress.com

Sumber semua artikel ini: Facebook Le Chateau de Phantasm

No comments:

Berita Antar Dunia

Pusat Berita Dunia-Dunia